Ekonomi AS Pulih 5 Tahun

Sumber :

VIVAnews - Meski Barack Obama baru saja dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, pengamat ekonomi Faisal Basri mensinyalir pemulihan ekonomi negara tersebut masih membutuhkan waktu yang lama. "Setidaknya empat atau lima tahun lagi," katanya di Jakarta, Rabu 21 Januari 2009.

Faisal mensinyalir, kebijakan ekonomi AS yang enggan menjual aset memicu lambatnya pemulihan di negara adidaya tersebut. "Logikanya kalau orang punya utang, tapi tidak punya uang, tidak ada yang bisa dilakukan selain menjual aset," katanya. Padahal, Faisal mengatakan, beberapa perusahaan besar Amerika sudah dilirik oleh negara-negara lain. 

Karena itu, Faisal memperkirakan, Obama membutuhkan waktu cukup lama untuk memulihkan ekonomi negaranya. "Kecuali sentimen negatif seperti tadi bisa dihilangkan," katanya.

Selain itu, Amerika sedang menghadapi empat negara kompetitor yang bertolak belakang dengan kebijakan politiknya. Perekonomian dunia setelah Amerika, dipegang Jepang, China, Rusia, dan Timur Tengah. "Hampir semua musuh Amerika, kecuali Jepang."

Sedangkan pengaruh lamanya pemulihan Amerika diperkirakan Faisal tidak banyak berpengaruh bagi Indonesia. "Dibandingkan Malaysia, negara kita lebih sedikit ketergantungannya dengan Amerika," katanya. Maklum, ekspor Malaysia ke Amerika mencapai 90 persen dari GDP. Sedangkan Indonesia hanya 25 persen. "Lagipula, ekspor Indonesia ke negara Asean pada lima tahun belakangan ini menunjukkan grafik peningkatan,"
tuturnya.