17 Pelabuhan Penyeberangan Direnovasi

Sumber :

VIVAnews - PT Indonesia Ferry (Persero) akan merenovasi 17 pelabuhan penyeberangan dari 34 pelabuhan yang dikelola perusahaan penyeberangan pada tahun ini. Renovasi dalam rangka memodernisasi pelabuhan penyeberangan ini akan menghabiskan dana Rp 90 miliar.

Direktur Utama Indonesia Ferry Bambang Suryanto mengatakan, perseroan akan membenahi pelabuhan sebagai bagian pelayanan penyeberangan. "Kami menggunakan dana internal perusahaan," ujar Bambang dalam diskusi Forum Wartawan Perhubungan di Cisarua, Bogor, 30 Januari 2009.

Beragamnya segmen pengguna jasa penyeberangan membuat struktur renovasi pelabuhan penyeberangan akan berbeda dengan transportasi model lain, seperti bandara.

Bambang mengatakan, pelabuhan Merak yang saat ini tengah dalam pengembangan, 20 persen renovasi akan menjadi barometer pelabuhan penyeberangan di Indonesia. "Pelabuhan Merak akan menjadi daerah penunjang Jakarta kedua setelah Bandung," katanya.

Dia mengatakan, nantinya pelabuhan penyeberangan tidak sekadar tempat transit, tetapi juga diperindah sebagai tempat rekreasi. Beberapa pelabuhan penyeberangan yang akan direnovasi tersebar di beberapa kawasan sabuk selatan, yaitu Bakauheuni, Merak, Lambar, dan sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, yang merupakan wilayah perekonomian utama.  

Kemudian dilanjutkan dengan renovasi sabuk timur kemudian baru lintasan lain. Pembenahan pelabuhan termasuk memperbaiki lalu lintas perdagangan dan pelabuhan, sistem managemen pelabuhan, serta keamanan pelabuhan.

Modernisasi pelabuhan menjadi salah satu tujuan memperbaiki jumlah penumpang kapal. Jumlah penumpang kapal hingga September 2008 tercatat 3,88 juta orang, menurun dari tahun lalu sebanyak 5,61 juta orang dan 5,67 juta orang pada 2006.

Peremajaan kapal menjadi salahsatu pendukung modernisasi kapal yang saat ini 70 persen di antaranya berusia lebih dari 20 tahun. Umur kendaraan tidak terlalu berpengaruh, asalkan perawatan dan perawatan baik. Unsur pembaruan kapal akan mendukung perbaikan industri perkapalan. 

Kendala yang dialami dalam investasi peremajaan seringkali berasal dari perbankan yang sulit mengeluarkan kredit. "Ke depan pembiayaan sektor perkapalan harus dipermudah," katanya. Hal lain, pemberlakuan tarif pasar yang berbasis pasar pada jangka panjang.