2009, Industri Videogame Capai Rp 227 Triliun

VIVAnews - Pada 2009, potensi pasar videogame di Amerika Serikat meliputi piranti lunak dan keras, akan menyentuh angka US$ 20 miliar atau setara Rp 227 triliun.
 
Prediksi tersebut dikeluarkan oleh analis Janco Partners, Mike Hickey, seperti dilansir dari Softpedia, Sabtu 31 Januari 2009. "Di tengah krisis global, kami yakin para vendor videogame akan memperkuat produk-produk barunya. Dan, kami memprediksi kesuksesan Wii dan DS akan memasuki masa kritis di dalam industri game, tahun ini," ujar Hickey.

Lebih lanjut, dia mengatakan, piranti lunak akan menjadi elemen terpenting dalam industri videogame secara menyeluruh. Pertumbuhan penjualannya justru akan meningkat sekitar 15 persen. Sementara penjualan piranti keras diestimasi akan menurun hingga lebih dari lima persen.
 
Penyebab utamanya disinyalir karena hantaman krisis finansial secara global. Kendati akan ada tren potongan harga pada harga jual konsol, seperti apa yang dilakukan Microsoft pada Xbox 360-nya beberapa waktu lalu, langkah tersebut tidak akan memberikan pengaruh besar bagi penjulan konsol.
 
Janco juga memprediksi bahwa Nintendo Wii akan terjual lebih banyak dibandingkan "saudara kandung"-nya, Nintendo DS. Bahkan, diperkirakan angkanya akan melampaui kombinasi penjualan PlayStation 3 dan Xbox 360.
 
Di samping itu, firma riset asal Colorado itu juga menyuguhkan beberapa game yang akan menggemparkan pasar selama setahun ini. Kebanyakan dari game di atas adalah besutan Electronic Arts, Activision-Blizzard, dan Take Two. 

Karena itu, ketiga perusahaan pengembang game tersebut diprediksi Janco akan mengantongi keuntungan terbesar dalam industri video game Amerika Serikat selama 2009.