Miranda: Ruang Penurunan BI Rate Masih Lebar

Sumber :

VIVAnews - Bank Indonesia mengatakan ruang penurunan BI rate masih terbuka lebarm, terutama jika prospek inflasi mengarah pada sasaran jangka menengah. BI memperkirakan inflasi mencapai lima persen sampai tujuh persen.

"Arah kebijakan moneter yang longgar ini kami pandang sangat diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian dan kerentanan baik di sektor keuangan maupun di sektor riil," kata Deputi Gubernur Senior Miranda Goeltom dalam rapat kerja  dengan Komisi XI DPR di Jakarta Kamis 5 Februari 2009.

Kebijakan BI akan diarahkan untuk mendorong bank-bank menyalurkan kredit ke sektor produktif, meski  BI menyadari kurangnya kepercayaan perbankan dalam melakukan fungsi intermediasi yang kurang berjalan.

Menurutnya, dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, penurunan suku bunga tidak segera mempercepat penyaluran kredit. Hasil penelitian BI menunjukkan penurunan BI Rate baru direspons dalam bentuk penurunan suku bungan dana dan kredit perbankan dalam 2-3 bulan.

"Kecepatan transmisi moneter ke sektor riil memakan waktu lama. Penurunan BI rate ke penurunan deposito baru dua bulan, dan penurunan suku bunga kredit membutuhkan waktu 2-4 bulan," kata dia.

Untuk itu, lanjut Miranda, pentingnya upaya stimulus fiskal dapat berjalan dengan baik, terutama dalam menjaga agar pasar domestik tetap kondusif bagi pembiayaan fiskal. Pemerintah harus inovatif dalam menciptakan stimulus fiskal, seperti yang telah dilakukan negara-negara lain.

Rapat dewan gubernur BI, Rabu kemarin memutuskan BI rate turun 50 basis poin ke posisi 8,25 persen.