Denada Jadi Pelayan Resto

Sumber :

Demi uang saku tambahan, Denada pernah langgar peraturan pemerintah Australia. Ketika belajar ke Australia pada 1998, Dena mengabaikan peraturan di Australia yang melarang pelajar atau mahasiswa bekerja.

Penyanyi yang belakangan menekuni musik dangdut itu nekad menjadi pelayan restoran.

"Saya berbohong di resume saya. Saya bilang sama bos saya, di Indonesia saya adalah pelayan restoran di Bali selama tiga tahun, dan di Jakarta selama tiga tahun," tandas putri penyanyi tua Emilia Contessa itu ketika berbincang dengan VIVAnews di rumah Duta Besar Australia, Menteng, Jakarta Pusat.

Tentu saja si bos tidak tahu menahu jati diri Denada di negara asalnya. Serangkaian tes sebagai pelayan restoran itu Dena jalani.

Membawa piring, dan membuka botol wine ia lakukan. Maklum Dena terlanjur mengumbar pengalaman di resumenya. Kendati hanya dalam waktu satu malam Dena belajar membawa piring dan buka botol wine yang sama sekali tak pernah ia lakukan. Dena lolos jadi pelayan.


Jalan Dena menjadi pelayan tak semulus itu. Si bos masih belum percaya. Meski diterima, Dena diletakkan di luar restoran untuk membagikan flyer.

"Perasaan gue daftar untuk jadi waitress, kenapa gue ditaro di pinggir jalan buat bagiin flyer," ungkap aktris yang pernah dikabarkan dekat dengan Adjie Massaid itu. Tapi kepopuleran Denada, tak bisa dipungkiri.

Saat sedang membagikan flyer di pinggir jalan, kebetulan ada orang Indoesia melintas. Mereka menaruh curiga, wajah Denada tampak familiar.

Sekelompok orang Indonesia yang sedang liburan di Autralia itu bahkan sampai dua kali bolak-balik di lewat di depan Dena.
Sepuluh orang Indonesia itu berakhir mencicipi masakan di restoran tempat Denada bekerja.  Dan bagi Dena peristiwa itu memberikan satu kesan untuknya.
 
Denada terbang ke Perth pada 1998 untuk menuntut ilmu di Negeri Kangguru itu. Karir keartisan di tanah air Dena tinggalkan. Studi Bisnis di Alexander College University menjadi pilihan penyanyi yang memulai debutnya sebagai rapper di awal 90-an itu.