Duet Surabaya Kampiun Putaran Pertama

Sumber :

VIVAnews - Surabaya Samator di bagian putra, dan Surabaya Bank Jatim di bagian putri, mendominasi Sampoerna Hijau Proliga 2009. Setidaknya untuk putaran 1.

Bahkan, duet Surabaya itu tampil dahsyat. Mereka menyapu bersih seluruh kemenangan di lima laga. Uang pembinaan sebesar Rp 10 juta pun melayang ke Kota Pahlawan.

Pada pertandingan terakhir seri 4 di GOR Tridharma Gresik, Minggu 8 Februari 2009, Samator yang juga juara 2004 dan 2007, mengalahkan Bantul Yuso Tomkins 3-1 (25-22, 22-25, 25-23, 25-15).

Menurut Manajer Samator, Hari Trisnardjo, melawan Yuso menjadi laga terberat di putaran 1. "Saya bisa katakan melawan Yuso seperti pertandingan final," kata Hari.

Lebih lanjut Hari mengatakan, materi pemain kedua tim memang cukup merata. Yuso dengan pelatih Putut Marhaento sepertinya sudah mengetahui kekuatan dari Samator.

"Untungnya, kami bisa memenangkan pertandingan ini," lanjut Hari.

Sementara itu, pelatih Yuso, Putut Marhaento, mengakui kalau timnya bermain tidak seperti yang diharapkan. "Para pemain sudah berusaha tampil baik. Tapi, hasilnya memang sudah maksimal."

Bank Jatim Terus "Menggila"

Di bagian putri, Bank Jatim memukul Jakarta Popsivo Polwan 3-0 (25-18, 25-16, 25-6) di laga terakhir. Dari lima kemenangan itu, Rianita Panirwan cs hanya kehilangan satu set, yakni saat mengalahkan Jakarta BNI Taplus di Jakarta 3-1.

Selebihnya pada empat pertandingan lainnya, juara 2007 dan 2008 ini menang dengan skor telak 3-0.

Manajer Bank Jatim, Eddy Rusianto, menyebut kemenangan yang diraih timnya di putaran 1 sudah diperkirakan sebelumnya. "Materi pemain yang kita punya lebih baik dari tahun-tahun lalu. Karena 12 pemain kami semua pemain inti."

Kapten tim Bank Jatim, Rianita Panirwan, mengakui bahwa materi timnya jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. "Kalau dulu kita hanya bertujuh yang main sehingga pemain cadangan kurang maksimal. Sekarang kami sudah lengkap," kata pemain nasional ini yakin.

Sementara itu, pelatih Popsivo, Eko Waluyo menjelaskan bahwa tim asuhannya sulit menghadapi Bank Jatim. Karena ada ketimpangan secara teknis antara pemain senior dan junior. "Sulit sekali memadukan antara pemain senior dan junior. Itu yang membuat kami dengan mudah kalah dari Bank Jatim."