Astra Sedaya Bidik Pembiayaan Rp 9 Triliun

Sumber :

VIVAnews - PT Astra Sedaya Finance menargetkan pembiayaan kendaraan bermotor sepanjang 2009 Rp 8,5-9 triliun. Target tersebut menurun dibanding 2008, seiring prediksi penurunan pasar otomotif tahun ini.

Presiden Direktur Astra Sedaya Finance Djony Bunarto Tjondro, pasar kendaraan bermotor pada awal 2009 sudah menunjukkan penurunan. Namun, tren tersebut mulai membaik dan terdapat celah untuk meningkatkan pembiayaan perseroan.

"Penurunan kondisi makro berpotensi menumbuhkan kredit mobil. Sebab, meski harga kendaraan mulai naik tapi biaya penjualan juga tumbuh," kata dia pada paparan publik perseroan di Hotel Mulia Jakarta, Selasa, 17 Februari 2009.

Djony menambahkan, tahun ini pihaknya akan meningkatkan pembiayaan mobil bekas menjadi 25-30 persen dari total pembiyaan mobil bekas tahun lalu yang hanya 20 persen. "Margin mobil bekas lebih baik dibandingkan mobil baru, tapi resiko pembiayaannya juga besar," ujarnya.

Dia menuturkan, sepanjang 2009, Astra Sedaya menargetkan pembiayaan hingga 74 ribu unit yang terdiri dari 8.500-22.200 mobil bekas dan sisanya mobil baru. Sedangkan 2008, perseroan membiayai 91 ribu unit mobil, yang terdiri dari 18.200 unit mobil bekas dan sisanya baru.

Sementara itu, Hugeng Gozali, direktur keuangan Astra Sedaya Finance mengatakan pendanaan pembiayaan perseroan berasal dari kombinasi pinjaman perbankan dan pasar modal. "Hingga saat ini, perusahaan sudah bekerja sama dengan Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Bank BNI, Bank Mandiri, serta GE Finance," kata dia.

Kredit Bermasalah

Pada kesempatan itu, Djony mengatakan, tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada 2009 diprediksi naik tapi tidak lebih dari dua persen.

Sebab, kata dia, NPL perseroan pada Desember 2008 hanya 1,27 persen atau turun 0,53 persen dibanding periode yang sama 2007 sebesar 1,8 persen.

"Kemungkinan kenaikan NPL bisa dikelola manajemen Astra dengan baik. Perseroan mengupayakan untuk menjaga pinjaman melalui diversifikasi," ujar Djony.

Djony menambahkan, pihaknya juga sudah mengelola kualitas operasional sejak dua tahun terakhir.