Rahasia Celana Panjang Hillary

Sumber :

VIVAnews - Berbeda dari penampilan Michelle Obama yang sering menuai pujian, gaya berbusana Menteri Luar Negeri AS ini justru kerap mendapat kritik fashion. Banyak yang menilai, gaya Hillary sekarang berbeda sekali dibandingkan saat menjadi Ibu Negara.

Menjadi satu-satunya wanita yang bertarung memperebutkan gelar Presiden Amerika Serikat, memang membuat istri Bill Clinton ini tidak hanya disoroti kemampuan politiknya. Gayanya berbusana pun menuai komentar dari sejumlah pengamat mode.

Kini, gaya khas pengacara cerdas ini adalah bercelana panjang, berwarna warna-warna solid, tapi tidak netral, seperti kuning cerah, biru terang, pink, dan hijau zaitun. Agar tidak terlalu terlihat maskulin, ia mengenakan aksesori, seperti  kalung mutiara, yang dipadankan dengan anting mutiara berukuran besar.

Sejak terjun ke dunia politik, ia terlihat cenderung memilih busana ‘aman’ dan menegaskan sisi maskulinnya. Fashion item andalannya celana pantalon. Busana-busana anggun yang pernah dikenakannya saat mendampingi Bill Clinton segera saja hilang dari pandangan.

Hillary seolah ingin mengesankan bahwa busana yang pantas untuknya adalah, busana kaum pekerja kantoran wanita yang populer sejak 1980-an. Setelan celana panjang dengan blus atau kemeja bergaris maskulin.

Ketika ditanya sebuah majalah fashion AS ternama, mengapa ia jarang terlihat mengenakan setelan rok, ia menjawab, "Mengenakan rok membuat saya tampak terlampau feminin."

Orang penting di dunia fashion, Donatella Versace memiliki tips berbusana untuk Hillary. Perancang Italia ini merasa bahwa Nyonya Clinton ini butuh ‘memoles’ kembali gaya berbusananya. Pendek kata,  Hillary butuh ‘make over’ dengan menampilkan kesan feminin. Ia sangat menyarankan agar Hillary mau mengganti celana panjang resmi dengan stelan rok atau gaun. 

Donatella Versace mengatakan pada harian Jerman, Die Zeit: "Saya memahami (celana panjang) sangat nyaman. Tapi, dia adalah seorang wanita, dan dia diperbolehkan menunjukkan kakinya yang indah. Ia seharusnya menjual kesan femininnya, bukan berusaha menandingi sisi maskulin di dunia politik. 

Versace percaya gaya khas Hillary seharusnya terdiri dari rok selutut dengan jaket pendek yang modern dan chic berwarna hitam, bukannya busana berwarna biru yang terlalu sering ia kenakan. “Meskipun begitu, saya salut dengan gaya konsistennya. Mungkin itu juga yang membawanya ke Gedung Putih lagi,” kata Versace.

Karena tak terlalu mementingkan soal gaya, Hillary menempuh cara sederhana, yaitu ‘mendaur ulang’ busana-busana lamanya. Ibu dari satu putri ini memang tidak neko-neko dalam berbusana.