BNI Bahas Penurunan Bunga Kredit Rumah

Sumber :

VIVAnews - PT Bank Negara Indonesia Tbk telah menurunkan suku bunga kredit kepemilikan rumah dari 16-17 persen menjadi 14-15 persen pada Januari 2009. Namun penurunan bunga pada Februari masih akan dibahas akhir bulan ini.
 
Menurut Direktur Konsumer BNI Darwin Suzandi, kredit perumahan bank kini mencapai sekitar Rp 7 triliun dari total kredit konsumer yang tercatat Rp 15 triliun hingga Rp 16 triliun pada 2008. Besarnya porsi kredit ini membuat KPR BNI mempunyai pangsa pasar nomor tiga setelah Bank Tabungan Negara dan Bank CIMB Niaga.
 
Darwin menjelaskan, bank lebih banyak melayani segmen kelas menengah dengan kredit sebesar Rp150 juta-Rp200 juta. Saat ini  permintaan KPR masih tinggi, namun pengembang cenderung berhati-hati dengan kondisi sekarang.

"Untuk segmen tertentu masih tinggi permintaan. Pemerintah dan ekonom melihat pasar KPR masih ada ruang untuk tumbuh sebesar 26 persen di industri," katanya.
 
Dari total kredit konsumer, Darwin mengatakan, porsi terbanyak adalah pemberian KPR sebesar 55 persen, disusul kartu kredit sebesar 20 persen, sisanya kredit kendaraan bermotor dan kredit lain-lain.

Data Bank Indonesia pada tiga bulan terakhir di 2008, transaksi pembelian properti residensial dengan menggunakan fasilitas KPR berbunga 14 persen mencapai 70,6 persen.

Sementara pembelian dengan cara tunai bertahap mencapai 20,6 persen dan hanya sebagian kecil saja yang melakukan pembelian dengan tunai keras, sebanyak 8,3 persen.

Lebih jauh Gatot menjelaskan, penurunan suku bunga kredit sangat tergantung dari cost of fund atau biaya dana.  Nasabah sendiri mempunyai pilihan untuk memilih bank. Jika likuiditas sedang ketat, maka bank akan memberikan bunga tinggi untuk dana pihak ketiga.
 
"Jika bank mendapat likuiditas dengan bunga tinggi, maka dia harus mengucurkan kredit di atas bunga deposito, karena masing-masing bank spreadnya berbeda-beda," katanya.

BNI sendiri telah melakukan penyesuaian pada Januari, seiring penurunan BI Rate. Suku bunga kredit BNI telah diturunkan 50 basis poin hingga 100 basis poin pada bulan lalu. Sementara terkait penurunan suku bunga kredit bulan Februari, akan dipertimbangkan pada rapat akhir bulan ini.
 
Seperti diketahui, setelah penurunan BI Rate hingga saat ini mencapai 8,25 persen, perbankan masih enggan menurunkan suku bunga kreditnya. Perbankan masih menunggu penyesuaian bunga deposito.
 
Gubernur BI Boediono sebelumnya mengatakan BI akan melakukan pemantauan terhadap bank untuk menurunkan suku bunganya.