Yudhoyono Resmikan Proyek Tsunami Rp 715,3 M

Sumber :

VIVAnews - Jelang selesai masa tugas pada 16 April 2008, Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Nanggroe Aceh Darussalam-Nias meresmikan 13 proyek sekaligus, diantaranya Museum Tsunami Aceh, Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Bendungan Keuliling, dan Jembatan Cunda di Lhokseumawe. Proyek-proyek tersebut diresmikan oleh Presiden Yudhoyono, Senin 23 Februari 2009.

"Ketigabelas proyek senilai Rp 715,3 miliar," kata Kepala BRR NAD-Nias, Kuntoro Mangkusubroto, dalam laporannya dalam acara peresmian.  Dari 13 proyek, tambah dia, delapan proyek merupakan hasil kerja BRR, pemerintah di Nanggroe Aceh Darussalam, dan mitra lainnya. "Lima lainnya proyek Departemen Pekerjaan Umum," tambah dia.

Kuntoro menjelaskan, dalam empat tahun masa kerja BRR, 134 ribu rumah telah dibangun. "3600 kilometer jalan baru, 12 airport atau airstrip, 20 pelabuhan laut, 1.000 fasilitas kesehatan, 987 bangunan pemerintah, dan hampir 1.500 unit sekolah sudah dibangun," jelas dia.

Selain itu, BRR juga telah mengirimkan 39.000 guru untuk mengikuti pelatihan, mendukung 195 ribu unit usaha kecil dan menengah, serta 70.000 hektar lahan pertanian kembali berproduksi. "Semua diharapkan mendungkung kebangkitan Aceh," tambah dia. 

Selain meresmikan proyek tsunami, Yudhoyono juga menyerahkan secara simbolis bantuan langsung pada masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri senilai Rp 222,88 miliar untuk 30 kabupaten/kota di Aceh. Yudhoyono juga menyerahkan 3.000 paket sembako pada masyarkat.

Meski secara kelembagaan, BRR telah berakhir. Itu tak berarti kerja pembangunan dan rekonstruksi di Aceh mandeg. Presiden Yudhoyono telah membentuk Badan Kesinambungan Rekonstruksi Aceh-Nias atau BKR.