Aksi Proteksi Produk Kian Mencengangkan

Sumber :

VIVAnews - Aksi proteksi atas produk domestik semakin merebak di berbagai negara. Bukan hanya Amerika Serikat, namun berbagai negara di belahan dunia lainnya melakukan aksi perlindungan produk dalam negerinya dengan beraneka cara.

"Aksi proteksi ini semakin mencengangkan," ujar ekonom Bank Dunia, Sjamsu Rahardja kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 24 Februari 2009.

Dia menilai aksi perlindungan produk dalam negeri bukan hanya dilakukan oleh Amerika Serikat melalui program penyelamatan industri otomotif mereka dan program "Buy American."

Kebijakan proteksi Amerika ini pun ditentang banyak negara dan Organisasi Perdagangan Dunia seperti WTO, termasuk Presiden Prancis yang mengirimkan surat khusus kepada Presiden Barack Obama.

Jika Amerika yang produk domestik brutonya sekitar 20 persen dari PDB hanya mengkonsumsi produk dalam negeri, maka ekspor negara-negara lain akan terancam. 

Namun, Sjamsu menekankan aksi tersebut juga semakin merembet ke berbagai negara lain. Mereka juga rame-rame melakukan aksi perlindungan produk buatan dalam negeri dari ancaman produk impor.

"Kami dari Bank Dunia telah melakukan pendataan atas kebijakan berbagai negara tersebut," ujar Sjamsu.

Beberapa temuan itu antara lain, Uni Eropa menaikkan tarif untuk barang elektronik dan memberikan subsidi pertanian. China menghambat produk luar dengan menerapkan standar purna jual untuk produk handphone. India menaikkan tarif untuk produk baja. Brazil menaikkan tarif untuk produk garmen dan tekstil.

Dia mengingatkan jika aksi proteksi ini terus menjadi tren, maka lalu lintas perdagangan dunia akan terancam. Padahal, selama ini sumber pendapatan di banyak negara juga sebagian juga berasal dari lalu lintas barang dan modal antar negara.