Tertular Wall Street, Indeks Saham Asia Turun

Sumber :

VIVAnews - Indeks harga saham di semua bursa utama Asia anjlok di akhir perdagangan Selasa sore, 24 Februari 2009. Penyebabnya adalah kekhawatiran investor akan sistem keuangan dan kondisi ekonomi dunia yang telah membuat indeks saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS) mencapai level terendah dalam dua belas tahun terakhir.

Indeks Hang Seng di Hong Kong merosot hampir empat persen. Indeks utama lain juga mengalami nasib serupa karena kerugian yang diderita berbagai sektor bisnis, seperti bank, perusahaan teknologi, eksportir dan komoditas. Padahal Senin kemarin, sentimen positif melanda lantai bursa Asia.

Indeks utama Nikkei di Tokyo mencapai level rendah dalam 26 tahun terakhir karena perantara saham terbesar di Jepang, Nomura Holdings, akan menjual saham mereka untuk mengumpulkan modal. Ini menambah kecemasan para investor tentang kondisi sektor keuangan.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 kehilangan 107,60 poin (1,5 persen) menjadi 7.268,56. Indeks Hang Seng (Hong Kong) anjlok 478,07 poin (3,6 persen) menjadi 12.697,01. Sedangkan indeks Kospi (Korea Selatan) jatuh 3,2 persen (1.063,88).

Indeks acuan Shanghai (China) yang sejak awal tahun ini menampilkan performansi terbaik, ikutan-ikutan jatuh 4,3 persen. Bank sentral China mengatakan bahwa penurunan ekonomi di China akan makin buruk. Bank sentral China juga memperingatkan bahwa deflasi kemungkinan besar akan terjadi di tengah merosotnya permintaan konsumen.

Indeks saham di bursa Australia juga menurun 0,6 persen, dan indeks acuan di Singapura jatuh 1,8 persen. Indeks saham di Taiwan dan India juga berkurang lebih dari 1 persen.

Harga minyak menurun di perdagangan Asia, dengan minyak light sweet untuk pengiriman April turun 36 sen menjadi US$ 38,08 per barel di New York Mercantile Exchange. Nilai kontrak berkurang 4 persen atau US$ 1,59, menjadi US$ 38,44.

Di pasar valuta, nilai dolar AS menguat menjadi 95,16 yen per dolar dari 94,43 yen per dolar AS. Nilai mata uang euro menguat tipis menjadi US$ 1,2719 per euro dari US$ 1,2705 per euro. (AP)