PLN Harap Nego dengan Bukit Asam Segera Kelar

Sumber :

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berharap negosiasi penjualan listrik dari pembangkit tenaga batu bara di Mulut Tambang Bangko Tengah, Riau, milik PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk segera kelar. Sehingga listrik produksi pembangkit itu bisa segera digunakan. 

Berlarutnya kesepakatan negosiasi disebabkan Bukit Asam menawarkan harga penjualan listrik 5 sen dolar AS per KWH. Harga tersebut dianggap terlalu tinggi. PLN meminta harga beli sebesar 4,28 sen dolar AS per KWH.

Menurut Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Fahmi Mochtar, PLN telah memiliki patokan harga untuk sejumlah pembangkit di mulut tambang. "Kami beli dari pembangkit Simpang Belimbing 4,28 sen dolar AS per KWH," kata dia di kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Selasa 24 Februari 2009.

Fahmi mengatakan, pembangkit dengan kapasitas 4 x 500 MW ini akan disalurkan ke Jawa. "Kalau pembangkit dan transimisinya selesai, kami jadikan satu paket. Paket harga itu yang harus ditawarkan mereka (Bukit Asam). Nah itu yg masih makan waktu," katanya.

Pada Januari lalu, PLN memberikan batas waktu tiga bulan kepada Bukit Asam untuk menyelesaikan negosiasi harga. Dia mengancam, jika Bukit Asam tidak menyetujui permintaan 5 sen per kWh, PLN akan mempertimbangkan memilih bekerja sama dengan perusahaan lain.