Regional Ambruk, IHSG Terjungkal

Sumber :

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kembali terhempas ke zona merah, setelah dibuka awal perdagangan pagi tadi terkoreksi 2,14 poin (0,17 persen) menjadi 1.283,37.

Indeks melemah 24,43 poin atau 1,91 persen di level 1.261,04 pada penutupan transaksi sesi I Senin, 2 Maret 2009.

Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 635,43 miliar dengan frekuensi 20.755 kali. Sebanyak sembilan saham menguat, 91 melemah, 28 stagnan, serta 334 saham tidak terjadi transaksi.

Menurut pengamat pasar modal Teguh Ramadhani, indeks terkoreksi cukup tajam di sesi pertama ini akibat sentimen negatif bursa Dow Jones yang berimbas pada pergerakan bursa regional. "Dow Jones turun ke level 7.000, seiring ketidakpastian perekonomian di AS," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin.

Dia memperkirakan, IHSG sesi II pada awal pekan ini cenderung terkoreksi kembali di kisaran 1.258-1.270. Sebab, investor tetap mengacu pada pasar regional sebelum mengambil posisi di saham.

Di bursa Asia, saat IHSG ditutup bergerak negatif. Hang Seng Index melemah 490,53 poin atau 3,83 persen ke posisi 12.321,04, Nikkei 225 turun 301,81 poin (3,99 persen) ke level 7.266,61, dan Straits Times Singapura terkoreksi 52,16 poin atau 3,27 persen menjadi 1.542,71.

Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Jumat sore waktu New York atau Sabtu dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 119,15 poin atau 1,66 persen ke level 7.062,93. Indeks Nasdaq turun 13,63 poin atau 0,98 persen menjadi 1.377,84 dan S&P 500 terkoreksi 17,74 poin atau 2,36 persen di posisi 735,09.

Di Bursa Efek Indonesia, saham-saham yang mengalami penurunan harga terbesar antara lain PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang melemah Rp 400 (5,55 persen) ke level Rp 6.800, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp 250 atau 4,67 persen menjadi Rp 5.100, PT Astra International Tbk (ASII) terkoreksi Rp 250 (2,21 persen) di posisi Rp 11.050, PT Petrosea Tbk (PTRO) turun Rp 200 atau 1,98 persen ke level Rp 9.900, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang ditutup melemah Rp 200 (2,10 persen) menjadi Rp 9.300.

Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 12.00 WIB, berada di posisi 12.100 per dolar AS dan menurut data RTI mata uang lokal itu bercokol di level 11.970/US$.