Istri PM Zimbabwe Tewas Kecelakaan

Sumber :

VIVAnews - Istri Perdana Menteri Zimbabwe Morgan Tsvangirai tewas dalam kecelakaan lalu lintas. Tsvangirai yang berada dalam kendaraan yang sama, mengalami luka ringan.

Susan Tsvangirai sedang melakukan perjalanan bersama suaminya di selatan ibukota Harare ketika kecelakaan terjadi.

Tsvangirai, pemimpin partai Gerakan bagi Perubahan Demokrasi (MDC), membentuk pemerintahan bersatu dengan Presiden Mugabe bulan lalu.

Seperti dikutip BBC, Sabtu, 7 Maret 2009, Mugabe dilaporkan sudah mengunjungi mantan saingannya ini di rumah sakit.

Presiden Mugabe dan istrinya Grace mengunjungi klinik di Harare tempat Tsvangirai dirawat. Hungwe mengatakan dia mengatakan kepada Tsvangirai, yang minggu depan akan berusia 57 tahun, masih berada di dalam kondisi yang stabil tetapi masih terkejut.

Perdana Menteri dikatakan sedang dalam perjalanan ke rumahnya di desa di Buhera, tempat dia akan mengadakan pawai di akhir pekan ketika kendaraannya mengalami kecelakaan dekat Beatrice.

Seorang jurubicara Tsvangirai, James Maridadi mengatakan, Perdana Menteri sedang menuju Murambinda sekitar pukul 16.00 sore waktu setempat ketika kendaraannya tabrakan dengan satu truk.

"Kendaraan yang ditumpangi perdana menteri terjungkal tiga kali bersama empat penumpang di dalamnya."

Kecelakaan itu terjadi hanya dua hari setelah Tsvangirai menyampaikan pidato pertamanya di parlemen setelah dia diangkat sumpahnya menjadi perdana menteri dalam pemerintahan berbagi kekuasaan di Zimbabwe.

Dia dan istrinya Susan, menikah tahun 1978 dan memiliki enam orang anak. Nyonya Tsvangirai sangat tertutup dan tidak ingin mendapat sorotan publik, tetapi dia merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan suaminya.

Susan Tsvangirai merupakan sumber kekuatan yang sangat besar bagi suaminya ketika di masa lalu, Morgan Tsvangirai didakwa melakukan pengkhianatan dan disiksa karena menentang Mugabe dan Susan selalu menghadiri setiap persidangannya.

Susan Tsvangirai juga selalu mengunjungi anggota partai MDC ketika mereka mendekam di penjara ketika partai MDC masih menjadi oposisi.

Kematiannya terjadi pada saat yang paling genting bagi pemerintahan berbagi kekuasaan ini, kata wartawan BBC, dan hanya akan menambah kerumitan masalah ini.

Tsvangirai masih sangat mengandalkan tim keamanannya sendiri dan menggunakan rombongannya sendiri ketika dia melakukan perjalanan.

Itu artinya, Tsvangirai masih belum merasa nyaman sepenuhnya menggunakan tim keamanan yang disediakan oleh pemerintahan baru.