Industri Kerajinan Kebal Krisis

Sumber :

VIVAnews - Industri kerajinan oleh pemerintah diunggulkan karena kekebalannya terhadap krisis.
 
"Ekspor diperkirakan tidak ada penurunan," kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan MenengahDepartemen Perindustrian Fauzi Aziz usai pembukaan Gelar Produk Kerajinan Indonesia di Balai Sidang Jakarta, Rabu, 18 Maret 2009.

Ekspor kerajinan disebutnya sebesar Rp 26 triliun pada tahun lalu ke seluruh negara Asia. "Ekspor paling banyak untuk kain songket, batik, pernik asesoris, dan barang kayu," kata Fauzi.

Bahkan, dia menambahkan, pemerintah saat ini sedang membidik pasar baru industri kerajinan di Timur Tengah.

Fauzi memperkirakan, karena kebal terhadap krisis, industri kerajinan akan terus mempekerjakan 722 ribu pengrajin dan 1.500 orang pekerja yang terlibat.

Menyoal ketersediaan bahan baku, Fauzi mengakui kelangkaan masih ada pada bahan baku berbasis kayu. Namun, pengrajin sangat cerdik dan kreatif. Sebab, mereka menggantikan kayu keras dengan kayu lunak albasia yang banyak di Jawa Tengah. "Selain itu, pengrajin juga menggunakan kayu bekas peti yang tidak terpakai," ujarnya.

Sedangkan kelangkaan rotan ditepis Fauzi dengan alasan sudah ada pengendalian ekspor. "Rotan tidak seret, karena pemerintah sudah atur ekspornya dan mengutamakan nilai tambah produk dalam negeri," tuturnya.