Rumor: Ericsson Ingin Keluar Dari Soner

Sumber :

VIVAnews - Akibat dihantam krisis finansial global yang berkepanjangan, ada kemungkinan Ericsson akan meninggalkan joint venture-nya bersama Sony, yakni Sony-Ericsson. Meski begitu, masih ada kemungkinan kabar ini hanya berupa isu belaka.

Sementara ini, di Sony-Ericsson, Ericsson menguasai 50 persen kepemilikan joint-venture tersebut. Akan tetapi, karena krisis, sebuah majalah di Jerman bernama Manager-Magazin mengabarkan Ericsson akan kembali fokus pada industri infrastruktur telekomunikasi saja. Hal ini juga dilatarbelakangi ramalan sejumlah analis yang umumnya mengatakan ekspektasi pasar selular akan menurun pada 2009.

“Tahun 2008 menjadi tahun yang menggemparkan, yang ditandai dengan merosotnya ekspektasi pasar di berbagai industri di dunia,” kata presiden Sony Ericsson Dick Komiyama, yang dikutip VIVAnews dari Information Week, Kamis 19 Maret 2009. “Kami perkirakan kemerosotan ini akan terus berlanjut di tahun 2009, terutama pada tengah tahun pertama.”

Saat ini, di industri telepon selular, Sony Ericsson masih menjadi salah satu vendor dari lima vendor ponsel terbesar di dunia. Akan tetapi, vendor lain semacam Apple, Research In Motion, dan Nokia, terus memberi tekanan dengan berkompetisi serius di pasar ponsel high-end. Sementara Sony Ericsson bersama Samsung dan Motorola masih memperluas portofolionya di ponsel entry-level untuk meningkatkan penjualannya di pasar-pasar negera berkembang (emerging market), seperti China dan India.

Sony mengaku siap untuk berjalan sendirian di atas koridor bisnis ponsel apabila sewaktu-waktu Ericsson meninggalkannya. Tapi, hal tersebut sulit terjadi mengingat Sony, seperti vendor elektronik lainnya, juga mengalami kemerosotan pendapatan karena turunnya permintaan pasar secara signifikan.