Menkeu: Dunia Perlu Mata Uang Acuan Baru

Sumber :

VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan wacana penggunaan mata uang internasional sebagai acuan baru memang dibutuhkan.

"Secara realita hari ini memang kebutuhan itu cukup real," kata Menkeu Sri Mulyani di Jakarta Jumat 27 Maret 2009.

Dia menjelaskan sebagai suatu pembahasan awal membahas konstelasi baru memang dibutuhkan. Menurutnya pembahasan tersebut akan dimulai dengan pembahasan gubernur bank sentral dalam pertemuan di G-20.

"Pernyataan Gubernur Bank Sentral China pasti nanti akan jadi bahan untuk didiskusikan antara menteri-menteri keuangan dan Gubernur Bank Central," katanya.

China menghendaki mata uang Renminbi (RNB) akan menjadi mata uang yang bisa dipakai secara luas dalam transaksi internasional bersanding dengan mata uang dolar AS. Penggunaan RNB dalam dunia internasional itu dilakukan secara bertahap.

Menurut Gubernur BI Boediono, sebelumnya RNB tidak boleh dipakai untuk penyelesaian transaksi internasional. Namun akhir-akhir ini terdapat beberapa langkah kebijakan yang memungkinkan menggunakan mata uang RNB untuk transaksi keluar.

Dia mencontohkan adanya langkah Dewan Negara RRC pada Desember 2008 yang mengumumkan bahwa RNB digunakan dalam pembayaran perdagangan di antara propinsi mereka yaitu Guangdong, Makau, dan Hongkong. Padahal Makau dan Hongkong adalah daerah di luar Cina. "Itu adalah langkah maju," tuturnya.

Ketentuan lainnya adalah untuk wilayah otonomi khusus Guang Zhi dan Yunan juga diijinkan untuk menggunakan RNB dalam penyelesaian transaksi dengan negara Asean, termasuk Indonesia.

Ketika ditanya apakah RNB bisa digunakan sebagai mata uang internasional, Boediono menjawab kebijakan penggunaan RNB sepenuhnya adalah kebijakan China, "Kita tidak mempunyai wewenang apapun," kata dia.

Semakin banyak penggunaan mata uang negara lain sebagai penyelesaian transaksi akan semakin bagus. Hal itu untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu mata uang internasional, yang fluktuasinya tidak bisa diduga. "Jika RMB menjadi mata uang setara dengan mata uang global lainnya, bagi kita cukup baik," katanya.