Ketegangan Warnai Jumpa Pers IRAI

Sumber :

VIVAnews - Konferensi pers Independent Research & Advisory Indonesia (IRAI) terkait permasalahan pemegang obligasi Red Dragon Group Pte Ltd sempat diwarnai ketegangan.

Pada acara yang dikhususkan bagi wartawan itu, dua orang perwakilan PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) terlihat hadir tanpa sepengetahuan IRAI.

Perwakilan CPRO tersebut adalah Direktur Komunikasi, Rizal Shahab dan staf Komunikasi Perusahaan, Yulian M Riza.

Konferensi pers yang berlangsung sekitar pukul 10.30 WIB di kantor IRAI, Menara BCA, Jakarta tersebut awalnya berlangsung lancar dan dihadiri sekitar 15 wartawan dari media cetak serta elektronik.

Pendiri IRAI, Lin Che Wei, menjelaskan peran IRAI selaku penasihat keuangan pemegang obligasi Red Dragon.

Che Wei juga menyertakan berbagai dokumen seperti salinan perjanjian fasilitas pinjaman, kronologi penerbitan obligasi Red Dragon, serta salinan perjanjian CP Prima dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (pledge of shares agreement) sebagai agen penjamin.

Untuk menghindari kesalahan interpretasi, wartawan merekam pembicaraan tersebut melalui alat perekam. Hal sama juga dilakukan pihak CP Prima. Namun, saat konferensi pers akan ditutup, tiba-tiba Rizal angkat bicara.

"Selama ini, saya kagum kepada Anda (Lin Che Wei). Tapi, apa yang Anda lakukan adalah tidak benar," kata Rizal yang membuat semua orang terdiam.

Rizal menambahkan, penawaran umum terbatas (rights issue) saham adalah kepentingan publik karena bisa menyelamatkan petani plasma dan karyawan CP Prima. Produsen udang ini juga tidak meminta pemerintah untuk membantu menyuntik dana guna menolong keuangan perseroan.

Dia mengungkapkan, IRAI disewa oleh hedge fund, sehingga bergerak atas kepentingan kliennya. "Itu kepentingannya bertabrakan," tuturnya. Suasana menjadi tegang.

Setelah itu, Rizal keluar dari kantor IRAI diikuti stafnya.

Usai konferensi pers, staf CP Prima mendatangi wartawan yang sudah berkumpul di lobi Menara BCA, Jakarta dan menggelar pertemuan serupa di Mal Grand Indonesia.

Meskipun tidak membawa dokumen, Rizal menjelaskan posisi CP Prima yang tidak berhubungan dengan pemegang obligasi Red Dragon. "Obligasi itu beda negara," ujar dia.