"Kalau Parpol Mau Tebar Pesona, Salah Tempat"

Sumber :

VIVAnews-Bencana banjir bandang akibat jebolnya Tanggul Situ Gintung, jadi ajang partai politik untuk mencari simpati masyarakat dengan mendirikan posko bantuan.

Berdasarkan pantauan VIVAnews, beberapa parpol seperti PKS, Demokrat, Gerindra, PAN, Golkar dan PDIP nampak sibuk untuk membangun posko kesehatan dan memberikan bantuan makanan, pakaian dan ambulance.

Berbagai makanan dan pakaian diberikan secara cuma-cuma kepada para korban, tetapi semua itu selalu disertai dengan label partai atau caleg. Contohnya, air mineral yang berlogo partai, dan kaos yang berlogo partai.

"Saya pikir mereka (parpol) tidak usah kampanye di saat sedang ada bencana. Kalau mau bantu secara ikhlas saja, jangan berharap imbalan," kata salah satu korban, Yulianti (30).

Menurutnya, semua korban banjir merasa senang jika ada bantuan seperti ini, terutama dari parpol. "Tapi belum tentu, kita pasti memilih partai yang memberikan bantuan," kata warga Poncol, RT 4/ RW 8, Cirendeu, Ciputat.

"Kalau para parpol mau tebar pesona, salah tempat," imbuhnya.

Bagi Yulianti sekarang ini semua warga korban banjir Situ Gintung hanya bisa berharap semua keluarganya yang hilang bisa ditemukan dalam keadaan apapun. "Saya mau saja pilih partai yang bisa membetulkan rumah saya yang hancur, tapi itu tidak mungkin, pemerintah saja tidak bisa, apalagi parpol," ujarnya.

Kini Yulianti hanya bisa pasrah dan menahan luka yang cukup dalam  melihat rumahnya hancur dan kehilangan keluarganya. "Saya bingung mau tinggal dimana lagi nanti, keluarga sudah tidak ada semua," kata dia lirih.

Hal serupa juga dialami Eni Desniawati (38), warga RT 4/RW 8 Kampung Gintung ini hanya bisa mengelus dada, melihat rumah kontrakannya rata dengan tanah, meskipun dia dan anaknya, Dimas (5) berhasil selamat dari maut. "Saya bingung udah tidak punya apa-apa lagi, mau pulang kampung ke Bantul tapi tidak ada uang sama sekali," katanya.

Hanya berbekal baju yang dikenakannya, Eni berharap ada sumbangan agar dirinya bisa pulang ke kampung halamannya. "Jangankan sumbangan dari parpol, pihak pemerintah saja tidak ada. Padahal cuma minta uang buat pulang kampung saja," ujarnya.

"Saya sudah dua kali mengalami bencana seperti ini, sebelumnya saat gempa di Bantul, Yogyakarta. Saya sangat trauma," imbuhnya.