Deplu Tunggu Laporan Polisi Singapura

Sumber :

VIVAnews - Departemen Luar Negeri (Deplu) Indonesia berharap tidak ada lagi muncul spekulasi mengenai penyebab kematian mahasiswa asal Indonesia, David Hartanto Widjaja, di Singapura awal Maret lalu. Itu karena polisi Singapura akan mengungkapkan penyelidikan mereka dalam sidang pra-pengadilan di Singapura 21 April 2009.

Demikian ungkap juru bicara Deplu, Teuku Faizasyah, dalam jumpa pers di Pejambon, Jakarta, Jumat 17 April 2009. "Kita tunggu sampai kepolisian Singapura memberikan laporan hasil investigasi tanggal 21 April mendatang. Hasil investigasi hanya bisa diungkapkan di pra pengadilan," kata Faizasyah. 

Dia mengungkapkan bahwa aparat berwenang Indonesia tidak punya hak untuk terlibat dalam proses investigasi kematian David. "Kita tidak bisa berbuat apa-apa dalam proses hukum yang sedang berjalan, karena kita berarti melakukan intervensi," kata Faizasyah. 

Menurut dia, kendati tidak bisa berbuat banyak, Deplu melalui Kedutaan Besar di Singapura terus memperhatikan perkembangan kontroversi kematian David di gedung kampusnya, Nanyang Technological University (NTU). Selain itu Deplu terus memberikan dukungan yang maksimal kepada keluarga David sejak awal masalah itu.

Berdasarkan sistem hukum di Singapura, Faizasyah meminta keluarga David untuk tidak putus harapan dalam mencari kebenaran. "Setelah sidang (pra pengadilan), ada kemungkinan bila hakim menyatakan keraguan atas kematian David bisa saja ada sidang lanjutan. Bisa saja diajukan banding. Dalam hal ini pemerintah tetap memberikan dukungan advokasi dan kekonsuleran kepada keluarga David," kata Faizasyah. 
  
"Kalau hakim tidak menemukan delik kriminal, maka kita lihat nanti apakah kasus itu dianggap selesai atau tidak. Kita tidak bisa berspekulasi," lanjut Faizasyah.
 
David adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Teknik Kelistrikan NTU, yang ditemukan tewas setelah terjatuh dari gedung kampus, Senin 2 Maret 2009.

Kematian David ini mengundang kontroversi. Menurut media di Singapura, David bunuh diri usai menusuk dosen pembimbingnya, Chan Kap Luk. Chan sempat dirawat di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura. Sang profesor saat ini dalam kondisi sehat.

Kematian David semakin misterius karena disusul kematian dua staf peneliti asal China, Zhou Zheng (24) dan Hu Kunlun. Ketiganya berasal dari fakultas yang sama.