Rugi Rp 374 Miliar Gerogoti Modal Bank IFI

Sumber :

VIVAnews - Kejatuhan Bank IFI hingga akhirnya ditutup oleh bank sentral tidak lepas dari kinerjanya yang terus memburuk. Kerugian terus menerus telah menggerogoti modal bank milik Keluarga Rachmadi.

Sumber VIVAnews di Bank Indonesia mengungkapkan nasib Bank IFI memang berbeda dengan Bank Century. Jika Bank Century, kata dia, ambruk gara-gara penggelapan dana oleh pemilik. Sedangkan, Bank IFI jatuh lantaran lemahnya pengelolaan bank oleh manajemen.

Indikasi buruknya kinerja Bank IFI bisa dilihat dari indikator keuangan bank ini. Per September tahun lalu, modal Bank IFI terus tergerus hingga sebesar Rp 374 miliar. Padahal, total modal setor pemilik bank ini hanya Rp 446 miliar.

Jumlah asetnya juga cuma Rp 593 miliar. Pada Maret tahun ini, nilai asetnya juga sudah anjlok drastis menjadi Rp 440 miliar.
 
Kesulitan likuiditas juga memaksa Bank IFI mencari dana mahal. Akibatnya, antara pendapatan bunga yang diterima dengan beban bunga yang ditanggung sangat njomplang. Pada saat itu pun, Bank IFI menderita kerugian bunga bersih hingga Rp 24 miliar.

Begitupun dengan operasional perusahaan. Antara pendapatan dengan beban operasional sudah tidak sebanding sehingga mengalami kerugian operasional hingga Rp 28,5 miliar.

Jadi, sepanjang tahun berjalan, yakni dari Januari hingga September 2008, Bank IFI menderita kerugian Rp 24 miliar.  Padahal, bank ini sudah mengalami akumulasi kerugian dari tahun-tahun sebelumnya hingga Rp 350 miliar.

"Jika terus dibiarkan, kerugian Bank IFI akan semakin besar," kata Kepala Biro Stabilitas Keuangan Bank Indonesia, Wimboh Santoso di Jakarta, Jumat, 17 April 2009. "Karena itu, BI memilih mencabut izin bank ini."