Pakar: Keamanan Sistem TI Pemilu Bermasalah

Sumber :

VIVAnews -- Keamanan sistem teknologi informasi Pemilu kali ini bermasalah.

Hal itu dikatakan oleh Susanto, pakar keamanan komputer dan pendiri komunitas peretas komputer terbesar di Indonesia, Jasakom, kepada VIVAnews, Senin 20 April 2009.

Menurut Susanto, beberapa kali serangan terjadi dan sempat mengganggu sistem. Sebenarnya permasalahan yang timbul di sisi aplikasi, kata sudah sempat diperingatkan oleh komunitas peretas kepada KPU. Namun, KPU tidak menindaklanjuti peringatan tersebut.

"Karena waktunya sangat mepet, KPU tak sempat mengantisipasi peringatan dari komunitas," ujar Susanto yang lebih tenar dengan julukan S'to.

Menurut S'to, komunitas peretas, yang antara lain terdiri dari Jasakom, Echo, Komunitas Keamanan Informasi, sempat diminta menguji keamanan sistem informasi pemilu. Namun itu dilakukan dua hari sebelum pemilu dilakukan.

Oleh sebab itu, masukan dan peringatan dari komunitas belum sempat dijalankan oleh KPU. "Seharusnya itu dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Bukan seperti sistem SKS atau Sistem Kejar Semalam," S'to menambahkan.

Akibatnya, KPU sempat kewalahan dengan serangan-serangan hacker. Bahkan, Ketua Tim Ahli TI KPU Husni Fahmi sempat mengatakan bahwa telah terjadi lebih dari 20 serangan hacker ke situs KPU, dan serangan tersebut lebih canggih dari yang terjadi pada pemilu sebelumnya.

Sementara pakar keamanan dari Bellua Asia Pacific Jim Geovedi, mengatakan bahwa kendati sistem penghitungan suara dikumpulkan dari daerah ke pusat melalui jaringan tertutup berteknologi Virtual Private Network Multi Protocol Label Switching, kemungkinan dibobol masih tetap ada.

"Selama sistem dirancang untuk menganggap penting adanya perubahan data, kemungkinan untuk diserang tetap ada," kata Jim. Namun demikian, Menurut Jim, seharusnya sangat mudah untuk menyelidiki orang yang berusaha untuk membobol dari jaringan tertutup itu.