Delapan Pengawal Jaga Rumah Antasari

Sumber :

VIVAnews - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar, sudah menyatakan siap diperiksa atas kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB), Nasruddin. Namun, sampai saat ini Antasari diduga masih berada di dalam rumahnya di Perumahan Giri Loka II, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten.

Pantauan wartawan, mobil dinas ketua komisi pemberantasan korupsi, berjenis Toyota Camry hitam masih terparkir di depan rumah. Mobil Nissan Terrano hitam plat nomor seri berlogo Kepolisian RI dengan nomor 44220204, yang sekitar pukul 09.45 pagi tadi masuk ke dalam kompleks terparkir di seberangnya, bersebelahan dengan mobil Nissan X-Trail.

Tampak delapan pengawal berpakaian hitam berjaga-jaga di depan rumah Antasari. Para wartawan yang mencoba menyusup masuk ke dalam kompleks, langsung diminta pergi.

Kondisi rumah dua tingkat milik Antasari tampak lengang, demikian pula suasana rumah tetangga depan rumahnya yang membuka praktek dokter dan bakery cake.

Sebelumnya, Antasari menyatakan siap diperiksa polisi terkait kasus pembunuhan  Nasruddin Zulkarnaen. Antasari justru menyatakan, dirinya malah melindungi Nasruddin karena dia menjadi saksi dalam kasus korupsi yang membelit PT Rajawali Nusantara Indonesia. "Karena dia juga beberapa kali melaporkan korupsi," kata Antasari di kediamannya, tadi malam.

Dalam kasus pembunuhan Nasrudin, polisi telah menangkap Komisaris Utama Harian Merdeka, Sigid Haryo Wibisono. Menurut Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji, tersangka Nasrudin, "semuanya orang-orang penting."

Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2008. Ia ditembak di dekat mal Metropolis Town Square.

Mobil BMW silver miliknya tiba-tiba dipepet dua pria mengendarai sepeda motor. Salah seorang pengendara langsung memuntahkan dua peluru ke arah kepala Nasrudin yang duduk di kursi belakang.

Seketika, sopir korban langsung membawanya ke Rumah Sakit Mayapada Tangerang. Kondisi Nasrudin dinyatakan kritis. Rumah sakit itu pun tak mampu menanganinya dan merujuknya ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Nasrudin meninggal 22 jam kemudian.