Semua Bus Kota dan Mikrolet Siap Mogok

Sumber :

VIVAnews - Organisasi Angkutan Darat tetap menolak penurunan tarif angkutan umum sebersar Rp 500. Para pengusaha angkutan umum siap membuktikan ancamannya untuk mogok beroperasi.

"Kami akan melakukan rapat kilat lagi. Apakah Selasa (27 Januari) angkutan kami akan beroperasi atau tetap di kandang," kata Ketua Dewan Pengurus Organda DKI Jakarta, Herry Rotti, kepada wartawan, Jumat 23 Januari 2009.

Para pengusaha mengaku tak siap menanggung kerugian jika penurunan tarif diputuskan Rp 500. Mereka tak keberatan untuk menurunkan tarif asal angka penurunannya tak lebih dari 10,33 persen dari tarif semula atau turun Rp 200-400.

Menanggani ancaman itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, meminta para pengusaha bersikap dewasa. "Kalau sudah berorientasi dengan mekanisme perlu ada kedewasaan. Kalau seandainya BBM turun rakyat pasti menuntut semuanya turun. Itu perlu pola pikir lebih dewasa," kata Fauzi.

Gubernur memastikan akan menandatangani surat keputusan tentang penurunan tarif Rp 500 itu malam nanti. Perubahan tarif itu akan diberlakukan efektif mulai 27 Januari pekan depan.

Berikut rincian penurunan tarif yang dikehendaki Organda, tarif penumpang umum untuk bus patas menjadi Rp 2.300 dari Rp 2.500. Sedangkan untuk bus reguler tarifnya menjadi Rp 2.200 dari Rp 2.500. Tarif untuk pelajar tetap Rp 1.000.

Tarif penumpang umum untuk bus sedang menjadi Rp 2.300 dari Rp 2.500. Sedangkan tarif bus kecil seperti mikrolet dan KWK diusulkan Rp 2.600 dari tarif sebelumnya Rp 3.000. Sedangkan untuk pelajar tetap Rp 1.000.