Danamon Rights Issue Rp 4 Triliun

Sumber :

VIVAnews - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) berencana menerbitkan saham baru (rights issue) senilai Rp 4 triliun. Perseroan telah mendaftarkan rencana aksi korporasi itu kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Rabu 18 Februari 2009.

"Rights issue ini akan semakin memperkuat posisi permodalan Danamon," kata Direktur Utama Danamon, Sebastian Paredes, dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, kemarin.

Sebastian menambahkan, dana hasil rights issue juga dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan peluang bertumbuh pada segmen pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dengan memperhitungkan perolehan dana dari rights issue, proforma rasio modal inti (tier 1 capital) terkonsolidasi dan rasio kecukupan modal (CAR) meningkat menjadi masing-masing 19,2 persen dan 20,8 persen per 31 Desember 2008.

Melalui rights issue, pemegang saham lama berhak atas 68 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) untuk setiap 100 saham yang dimilikinya. Tiap HMETD akan memberikan hak kepada pemiliknya untuk memesan satu saham dengan harga Rp 1.200 per saham.

Harga penawaran Rp 1.200 merupakan diskon harga rata-rata 46,7 persen dari harga penutupan Rp 2.250 pada 17 Februari 2009. Harga itu juga merupakan potongan harga rata-rata 34,2 persen terhadap harga teoritis sebelum rights issue Rp 1.825.

Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd, selaku pemegang saham terbesar Danamon dengan kepemilikan 67,9 persen menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh hak yang dimilikinya.

Sementara itu, Citigroup Global Markets Singapore Pte Ltd dan Morgan Stanley Asia (Singapore) Pte sepakat untuk bertindak sebagai pembeli siaga (standby purchasers) atas 32,1 persen saham baru yang tersisa, setelah mempertimbangkan kelebihan permintaan dari pemegang saham lainnya.

"Dalam kondisi ekonomi global yang bergejolak, adalah bijaksana untuk memiliki permodalan yang kuat," ujar Sebastian.

Rights issue menjadi efektif setelah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK dan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB 23 Maret 2009. Rights issue dijadwalkan selesai pada kuartal II-2009.