Dubes: Indonesia Negara Istimewa bagi Jepang

Sumber :

VIVAnews - Kedutaan besar Jepang menyebutkan alasan dibalik peningkatan fasilitas pinjaman bagi Indonesia.

Pinjaman itu berupa kenaikan fasilitas bilateral swap arrangement dari US$ 6 miliar menjadi US$ 12 miliar, serta jaminan atas penerbitan obligasi dalam mata uang yen senilai US$ 1,5 miliar.

"Indonesia adalah negara yang istimewa bagi Jepang," ujar Duta Besar Jepang, Kojiro Shiojiri, Duta Besar Jepang untuk Indonesia di Jakarta, Senin, 23 Februari 2009.

Dia menjelaskan fasilitas pendanaan Jepang kali ini ditujukan untuk mendorong kegiatan ekonomi Indonesia, sekaligus untuk memperkokoh hubungan kedua negara. "Di tengah situasi krisis global, Jepang atau Indoneia sama-sama sedang menghadapi kesulitan." 

Fasilitas bilateral swap arrangement adalah sebuah fasilitas bantuan keuangan jangka pendek dalam bentuk penukaran mata uang asing (foreign exchange swap) yang bertujuan untuk memperkuat cadangan devisa negara-negara yang mengalami kesulitan neraca pembayaran jangka pendek.

Fasilitas BSA dari Jepang ini muncul terkait dengan Chiang Mai Initiative yang merupakan kesepakatan bersama Menteri-menteri Keuangan negara ASEAN + 3 (Jepang, China, dan Korea) pada 6 Mei 2000 di Chiang Mai, Thailand.

Saat itu, Jepang menjanjikan fasilitas sebesar US$ 6 miliar, China US$ 4 miliar dan Korea Selatan US$ 2 miliar. Namun, belakangan Jepang menaikkan komitmen fasilitas BSA menjadi US$ 12 miliar.

Fasilitas ini bersifat non komersial dengan bunga di bawah pasar yaitu LIBOR plus 1,5 persen. bantuan ini bisa dipakai sewaktu-waktu untuk memperkuat cadangan devisa yang saat ini di level US$ 50,89 miliar.

"Seusai persetujuan BSA dari Jepang menjadi US$ 12 miliar, akan ada penandatanganan dengan Bank of Japan nanti," kata Gubernur BI Boediono di Jakarta Senin 23 Februari 2009.

Menurut Boediono, BSA hanya akan ditarik ketika sewaktu-waktu diperlukan, sehingga baru masuk ke cadangan devisa ketika Bank Indonesia memutuskan menarik dana tersebut.

Sementara untuk obligasi berdenominasi Yen, menurut Boediono, akan langsung masuk ke cadangan devisa ketika pemerintah memutuskan menjual Samurai Bond. "Begitu suasana di pasar merasa perlu, kita akan tarik BSA, ini untuk memberikan suasana di pasar yang tenang," katanya.