Australia Kucurkan Jutaan Dolar di 4 Provinsi

Sumber :

VIVAnews - Pemerintah Australia melalui AusAID melaksanakan program percontohan pemberdayaan petani kecil di empat provinsi Indonesia timur yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Selama empat tahun, pemerintah Australia mengucurkan dana hibah AUS$ 38 juta untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian di 24 kecamatan di empat provinsi tersebut.
 
Proyek percontohan yang melibatkan sekitar 900.000 petani kecil itu merupakan kerjasama pemerintah Australia yang termasuk dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
 
Program Director Smallholder Agribusiness Development Initiative Jacqueline L Pomeroy mengatakan proyek percontohan dengan siklus tahunan mulai mencairkan dana sekitar Desember 2008. "Ini baru siklus pertama, dua tahun sebelumnya adalah tahap persiapan dan perencanaan," katanya pada temu wartawan pra Sustainable Agricultural Supply Chain Conference di Kantor International Finance Coorporation Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat 6 Maret 2009 malam.

Setiap kecamatan yang termasuk dalam proyek percontohan, akan memperoleh dana hibah Rp1,1 miliar yang disalurkan melalui PNPM. "Proyek ini bertujuan meningkatkan, produktivitas dan kualitas usaha kecil pertanian yang diberikan secara berkelompok," katanya.
 
Pelaksanaan program tersebut, kata Jackie, cukup terbuka. Setiap kelompok usaha dapat membudidayakan berbagai macam komoditas pertanian. Namun ada beberapa komoditas pertanian utama yang potensial untuk dikembangkan yaitu kakao, jagung, ternak sapi, rumput laut, kopi, kacang tanah dan kacang mede. "Pada dasarnya tujuannya meningkatkan kapasitas petani dan produksinya sehingga berpengaruh pada pendapatan dan kesejahteraan petani," katanya.
 
Bersama dengan bantuan hibah tersebut, AusAID juga memberikan teknologi yang dibutuhkan petani. Transfer teknologi dan penelitian dari instansi seperti ACIA dan BPTP di tiap provinsi. "Tujuan kerjasama untuk mengidentifikasi kebutuhan petani akan teknologi, termasuk pelatihan dan tenaga ahli," kata Jackie.
 
Usaha lainnya, kata Jackie adalah bekerjasama dengan IFC agar menghubungkan petani dan perusahaan untuk mencapai keberlanjutan rantai suplai. Kedua pihak mendorong agar perusahaan bekerjasama dan mengumpulkan hasil produk dari petani kecil serta adanya alih teknologi. Menurutnya, hal tersebut merupakan salahsatu cara memuka akses petani terhadap pasar dan mengintegrasikan petani dan perusahaan.