Mengapa Wiranto Rela 'Turun Pangkat'

Sumber :

VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla resmi berpasangan dengan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat, Wiranto. Dalam sambutannya, Wiranto mengaku menerima pinangan jadi calon wakil presiden, karena berbagai faktor.
 
Perolehan suara Partai Hanura yang tidak memenuhi syarat mengajukan capres, menjadi alasan menerima pinangan partai Golkar. Wiranto mengatakan, Hanura akan mencalonkan capres jika syarat minimal pengajuan capres terpenuhi. "Kami realistis. Kalau di bawah, nggak usah mimpi untuk jadi capres. Saya menyatakan, siap untuk mendampingi beliau," ujar Wiranto di kediaman Jusuf Kalla di Jalan Mangunsarkoro, Jakarta, Jumat 1 Mei 2009.
 
Menurut Wiranto, Kalla merupakan sosok yang tegas dalam mengambil kebijakan. "Beliau bukan militer tapi langkah-langkah beliau seperti militer," ujar Wiranto.
 
Sikap tegas, ujar Wiranto, diperlukan oleh Indonesia saat ini. Seorang pemimpin menurutnya, tidak bisa hanya menunggu dan melihat berbagai persoalan tanpa mengambil tindakan tegas. Dia mencontohkan, berbagai persoalan yang dihadapi bangsa, kerap diselesaikan oleh kebijakan tegas yang lahir dari gagasan Jusuf Kalla.
 
"Kalau lambat, kita bisa ketinggalan. Itu hanya bisa dilakukan oleh calon presiden kita, Muhammad Jusuf Kalla," ucap Wiranto disambut tepuk tangan hadirin dan pimpinan kedua partai.
 
Selain itu, kombinasi Jawa-non Jawa, militer-non militer, dan pengusaha-birokrat, juga menjadi alasan bagi Wiranto untuk menerima pinangan sebagai cawapres. "Istri saya juga orang Sulawesi. Jadi, saya sudah terbiasa bekerjasama dengan orang Sulawesi," kata Wiranto yang malam ini ditemani istrinya, Rugaya.

Wiranto merupakan calon presiden dari Golkar dalam Pemilihan Presiden 2004 namun kalah di putaran I. Saat yang sama Jusuf Kalla maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono dan akhirnya menang.