Adaro Hanya Buyback 5% Saham

Sumber :

VIVAnews – Manajemen PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan membeli kembali (buyback) saham maksimal sebanyak lima persen atau sebesar US$ 100 juta. Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan berencana membeli kembali saham maksimal 20 persen atau US$ 250 juta.

Direktur Utama Adaro Energy Boy Garibaldi Thohir mengatakan, dana buyback tersebut berasal kas perseroan serta laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang sedang berjalan.

“Kami memiliki ekuitas sekitar Rp 14 triliun,” jelas Boy seusai bertemu otoritas bursa di Gedung BEI Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2008. Hingga akhir 2008, perseroan memproyeksikan EBITDA sebesar US$ 350 juta.

Dia menjelaskan, perseroan akan menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik melalui BEI terkait program pembelian kembali saham itu. “Keterbukaan informasi akan kami sampaikan sore ini,” ujar dia.

Selanjutnya, manajemen Adaro juga akan mengajukan permohonan aksi korporasi itu kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalam 1-2 hari ini. “Secepatnya kami akan ke Bapepam. Kalau bisa besok (Kamis, 16 Oktober 2008),” tambah dia.

Boy berharap, otoritas bursa dapat mencabut penghentian sementara perdagangan (suspend) saham Adaro secepatnya. “Hari ini, manajemen sudah memberikan penjelasan secara formal maupun verbal,” lanjut dia.

Menanggapi permintaan manajemen Adaro itu, Direktur Pencatatan BEI Eddy Sugito mengatakan, suspensi saham Adaro akan dicabut jika otoritas bursa menilai informasi yang diberikan memadai. “Kami akan melihat dulu keterbukaan informasi yang akan disampaikan kepada publik,” ujar dia.

Eddy menjelaskan, BEI mendukung upaya Adaro untuk membeli kembali sahamnya. Walaupun, perseroan tidak menjelaskan saham mana yang akan dibeli kembali. “Kami tidak meminta penjelasan lebih lanjut, apakah itu saham investor lokal atau institusi,” lanjut dia.

Saat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), publik hanya membeli saham Adaro sebesar dua persen, sisanya institusi.