Deklarasi Kampanye Damai Ricuh

Sumber :

VIVAnews - Ironis. Deklarasi kampanye damai yang dihadiri semua petinggi partai politik diwarnai sedikit kericuhan di atas panggung. Kericuhan terjadi saat para pimpinan partai menandatangani piagam raksasa deklarasi damai.

Pantauan VIVAnews, kericuhan terjadi saat petinggi partai politik sedang menandatangani Deklarasi Kampanye Damai Peserta Pemilu 2009, di Hall D, Kemayoran, Jakarta Utara, Senin, 16 Maret 2009.

Awalnya, para petinggi partai mengikuti Ketua Komisi Pemilihan Umum, Abdul Hafiz Anshary yang membacakan deklaras kampanye damai. Usai dibacakan, para petinggi partai itu turun panggung dan menandatangani piagam berukuran spanduk. Panggung besar itu pun kosong.

Di saat para petinggi partai menandatangani deklarasi kampanye damai, tiba-tiba ada satu simpatisan yang naik ke atas panggung. Simpatisan yang mengenakan seragam Partai Buruh itu langsung mengambil mikrofon di atas panggung.

Sambil memegang mikrofon, dia pun meneriakkan yel-yel partainya sambil berkata, "Jayalah Kita." Tidak hanya itu, dia pun mengibar-ngibarkan bendera partainya.

Sontak saja aksi simpatisan Partai Buruh itu memicu para pendukung partai lainnya untuk naik ke atas panggung. Sekejap saja, panggung pun dipenuhi puluhan simpatisan dengan atribut dan seragam masing-masing. Mereka juga mengibarkan bendera partainya masing-masing.

Suasana pun ricuh. Petugas langsung naik ke atas panggung dan meminta mereka turun. Tidak mudah menyuruh para simpatisan itu turun. Apalagi, sebagian jurnalis mengabadikan gambar mereka yang sedang beraksi di atas panggung. Mereka pun semakin pasang aksi. Petugas semakin kesulitan. Pembawa acara pun meminta pimpinan partai untuk mengendalikan massanya di atas panggung.

Suasana pun akhirnya bisa terkendali. Para pimpinan partai meneruskan penandatanganan deklarasi kampanye damai di atas piagam berukuran spanduk itu.

Dalam acara ini, tampak hadir antara lain, Presiden PKS, Tifatul Sembiring, Ketua Umum PNI Marhaenisme, Sukmawati Soekarnoputri, Roy BB Janis dari pimpinan kolektif Partai Demokrasi Pembaruan, Ketua Umum Partai Patriot, Yapto Suryosumarno, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, dan Ketua DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, dan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto.