Regional Picu Rupiah Menguat

Sumber :

VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.30 WIB kembali menguat dan bergerak di kisaran level 11.270-11.300 per dolar Amerika Serikat (US$).

Sedangkan, pada penutupan Jumat, 23 Januari 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada kisaran 11.335-11.350 per dolar AS.

Menurut Iwan Ridwan, dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk, penguatan sebagian besar mata uang regional terhadap dolar AS seperti dolar Singapura, bath Thailand, dolar Hong Kong, dan peso Fhilipina menjadi katalis penguatan rupiah pagi ini.

"Bursa regional yang dibuka menguat seperti Nikkei 225 akibat indeks Wall Street yang ditutup positif dini hari tadi menjadi katalis penguatan rata-rata mata uang regional, termasuk rupiah," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 27 Januari 2009.

Mata uang lokal itu dibuka pukul 08.00 WIB langsung bergerak di kisaran 11.270-11.300/US$. Sedangkan saat ini rupiah ada di kisaran level 11.275-11.300 per dolar AS.

Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.30 WIB, Selasa, 27 Januari 2009 berada di posisi 11.225/US$.

Dia memperkirakan, transaksi jual dan beli mata uang lokal tersebut pada siang sampai penutupan sore hari nanti masih cenderung menguat di kisaran 11.250-11.325/US$. Sebab, Bank Indonesia selalu menjaga posisi rupiah. "Apalagi, bursa saham kita diprediksi bakal menguat seperti indeks Wall Street dan regional," kata Iwan.

Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik menurun menjadi Rp 36,47 triliun dibandingkan posisi transaksi akhir pekan lalu Rp 58,15 triliun.

Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 33,24 triliun, atau turun dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 59,92 triliun.

Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat turun menjadi Rp 2 triliun dari transaksi akhir pekan lalu yang sebesar Rp 2,16 triliun.