2008, Wisman Belanjakan Uang US$ 7,5 Miliar

Sumber :

VIVAnews - Tahun kunjungan wisata 2008 gagal mencapai target. Sepanjang  Januari-Desember 2008 Badan Pusat Statistik mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia hanya 6,23 juta orang. Padahal target pemerintah tujuh juta orang. Sepanjang 2008, para wisman ini menghamburkan US$ 7,5 miliar.

Meski tidak mencapai target tahun wisata, dibandingkan kunjungan wisatawan mancanegara pada 2007, tahun 2008 masih tercatat peningkatan kunjungan wisman sebesar 13,24 persen.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Ali Rosidi di Jakarta, Senin 2 Februari 2009 mengatakan, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada Desember 2008 mencapai 610,5 ribu orang atau naik 17,69 persen dibanding jumlah wisman Desember 2007 sebanyak 518,7 ribu orang. Dibanding November 2008, jumlah wisman Desember 2008 juga naik 16,46 persen.

Sementara jumlah wisman yang datang melalui 11 pintu masuk utama pada Desember 2008 naik 18,27 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 426,8 ribu orang menjadi 504,8 ribu orang. Begitu juga jika dibanding November 2008, wisman yang datang melalui 11 pintu masuk naik 17,80 persen.

Jumlah wisman ke Bali pada Desember 2008 naik 14,69 persen dibanding Desember 2007. Dibanding November 2008, jumlah wisman ke Bali mengalami kenaikan sebesar 2,37 persen, yaitu dari 172,8 ribu orang menjadi 176,9 ribu orang pada Desember 2008.

"Jadi jumlah wisman yang datang ke Indonesia pada Januari-Desember 2008, termasuk di luar 11 pintu masuk utama mencapai 6,23 juta orang atau meningkat 13,24 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2007 sebanyak 5,51 juta orang," kata Ali.

Sementara jumlah pengunjung (excursionists) yang transit di Indonesia dalam rangka perjalanan internasionalnya pada Januari-Desember 2008 mencapai 194,5 ribu orang. Dibanding keadaan yang sama tahun 2007, jumlah excursionists naik sebesar 2,84 persen. Secara keseluruhan jumlah kunjungan tamu asing ke Indonesia selama tahun 2008 mencapai 6,43 juta orang.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap wisman yang akan meninggalkan Indonesia (Passenger Exit Survey-PES) menunjukkan bahwa rata-rata lama tinggal wisman di Indonesia tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 4,88 persen, yaitu dari 9,02 hari menjadi 8,58 hari.

Belanja Turis

Penurunan lama tinggal ini tidak berdampak pada pengeluaran mereka per kunjungan yang mengalami kenaikan 21,37 persen, yaitu dari US$ 970,98 menjadi US$ 1.178,54. Begitu juga dengan rata-rata pengeluaran mereka per hari mengalami kenaikan sebesar 27,56 persen dari US$ 107,70 menjadi
US$ 137,38.

Selanjutnya, perkiraan penerimaan devisa tahun 2008 termasuk perkiraan dan belanja excursionists mencapai US$ 7,5 miliar atau naik 41,5 persen jika dibanding dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 5,3 miliar. Kenaikan ini disebabkan karena meningkatnya jumlah wisman dan pengeluaran per
kunjungan.

Sedangkan tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 14 Propinsi pada Desember 2008 mencapai rata-rata 49,69 persen, atau naik 1,33 poin dibanding TPK November 2008 yang besarnya 48,36 persen. Sementara itu TPK November mengalami penurunan 0,47 poin dibanding TPK Oktober 2008 yang besarnya 48,83 persen. TPK hotel berbintang di Bali naik 1,83 poin pada Desember 2008 bila dibanding November 2008, yaitu dari 60,40 persen pada November 2008 menjadi 62,23 persen pada Desember 2008.

Menurut Ali, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 14 Propinsi selama Desember 2008 adalah 2,05 hari, mengalami penurunan yang sama dibanding bulan November dan Desember yaitu 0,14 hari.

Jika dirinci menurut propinsi, tercatat rata-rata lama menginap tamu yang tertinggi pada Desember 2008 terjadi di propinsi Bali yaitu 4,57 hari, diikuti oleh propinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,63 hari. Sebaliknya rata-rata lama menginap tamu yang terendah terjadi di propinsi Jawa Barat yaitu 1,45 hari.
Untuk tamu asing, rata-rata lama menginap yang tertinggi terjadi di propinsi Sulawesi Utara 6,48 hari, diikuti propinsi Riau sebesar 5,32 hari. Sedangkan lama menginap terendah terjadi di propinsi Kepulauan Riau sebesar 1,68 hari.

Untuk tamu Indonesia, rata-rata lama menginap tertinggi terjadi di propinsi Bali
sebesar 3,55 hari. Sedangkan rata-rata menginap yang terendah terjadi di propinsi Jawa Barat sebesar 1,42 hari.