Jamsostek Tetap Minati Investasi Saham

Sumber :

VIVAnews - PT Jamsostek (Persero) menilai perusahaan masih tertarik berinvestasi di pasar saham pada tahun ini. Meski indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun lalu turun 40-50 persen dan sampai akhir 2009 diperkirakan cenderung turun. 

"Kami masih tertarik investasi di saham, karena perseroan memilih investasi di saham-saham unggulan (blue chips), berfundamental bagus, dan pemberi dividen besar," kata Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga usai acara CSR Award di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Senin, 23 Februari 2009.

Pada 2009, Hotbonar menambahkan, perseroan juga akan melakukan aksi beli saham dibanding aksi jual. Sebab, bila Jamsostek menjual saham yang saat ini disimpan sebagai investasi perseroan akan mengalami lost (rugi).

Dia menuturkan, saat ini lebih dari 70 persen saham yang dibeli perseroan adalah saham blue chips. Sedangkan sisanya, saham tidur yang sudah menjadi investasi sejak lima sampai enam tahun lalu. "Selain itu, perseroan masih memiliki obligasi dan berharap banyak pada tender offer (penawaran tender) saham Indosat," ujar Hotbonar.

Perseroan, kata Hotbonar, pada tahun ini menargetkan laba bersih mencapai Rp 1,04 triliun atau naik dari tahun sebelumnya Rp 952 miliar. Sedangkan keuntungan investasi Jamsostek pada 2008 mencapai Rp 6 triliun, yang hampir Rp 5 triliun dikembalikan ke anggota.

Sementara itu, Jamsostek juga menargetkan total aset perusahaan hingga akhir tahun ini mencapai Rp 70 triliun. "Saat ini, total aset perseroan mencapai Rp 62-63 triliun," kata dia.

Menurut Hotbonar, peningkatan aset tersebut terpicu rencana investasi perseroan di tahun ini yang dialokasikan pada obligasi lebih dari 50 persen, deposito 30 persen, saham maksimal 15 persen, reksadana maksimal tiga persen, properti satu persen (yaitu Menara Jamsostek Rp 500 miliar), serta penyertaan langsung.

"Pokoknya, kami akan selektif dan pruden dalam memilih investasi di tahun ini," ujarnya.