Global Land Akan Akuisisi Sejumlah Perusahaan

Sumber :

VIVAnews - PT Global Land Development Tbk berencana mengakuisisi sejumlah perusahaan tahun ini. Rencana akuisisi tersebut melihat peluang yang tersedia.
 
Corporate Secretary PT Global Land Development Tbk Daniel Yuwono mengatakan, meski tahun ini perseroan mengerem belanja modal (Capex) karena tingginya biaya konstruksi tapi rencana akuisisi tetap berjalan.

"Kami tetap melihat peluang akuisisi tahun ini, walau sebelumnya perseroan telah mengakuisisi sejumlah perusahaan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 27 Februari 2009.

Beberapa proyek yang sudah diselesaikan dan diakuisisi pada 2008 di antaranya di Bali, Surabaya, serta merampungkan proyek di Singapura.

Pendanaan akuisisi dan pembangunan, menurut Daniel, diambil dari dana penawaran umum saham terbatas (right issue) yang rampung pada 2008 sebesar Rp 1,7 triliun. "Saat ini, sisa dana right issue tersisa Rp 150-160 miliar," ujarnya.
 
Dia menambahkan, perseroan tidak hanya mempertimbangkan penggunaan dana untuk akuisisi, namun juga yang berhubungan dengan modal kerja (working capital) perusahaan.

Daniel menyebutkan, perseroan memiliki modal cukup kuat dengan penyertaan modal di beberapa hotel. Di antaranya, penyertaan modal di Plaza Indonesia sebesar 24,65 persen, saham di Hotel Westin Bali, serta Hotel Aryo Bimo Sentra. "Sedangkan jumlah utang Global land, juga relatif kecil," tuturnya.
 
Namun, dia mengakui, perseroan tetap memilih langkah kehati-hatian (prudent). Sehingga, saat ini hanya menunggu dan melihat peluang yang ada. "Kalau diperlukan modal dasar, kami sudah mencukupi. Tapi kalau kurang, bisa ditambah dari sumber lainnya atau bersinergi," ujar Daniel.
 
Daniel mengatakan, sebelum terhalang dampak krisis, Global Land merencanakan membangun Menara Kebun Sirih (MKS) II yang menelan investasi mencapai Rp 400-600 miliar (perhitungan tahun lalu).

Sementara itu, tahapan yang sudah dilalui perseroan pada proyek tersebut saat ini sudah memasuki tahap desain dan memilih kontraktor. "Karena krisis, kami rem dulu. Tapi, begitu keadaan memungkinkan akan segera direalisasikan," tutur Daniel.