Jenderal Susno Duadji: Saya Kaget

Sumber :

VIVAnews - Sejumlah media mengabarkan pemerintah Indonesia tak ingin Hambali kembali karena khawatir itu justru akan meningkatkan resiko teror. Kembalinya Hambali dari Guantanamo juga akan membuatnya bak 'pahlawan'.

"Saya kaget, saya nggak tahu, darimana sumber [media] itu," kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji, di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat 6 Maret 2009.

Menurut Susno, pemerintah Indonesia tetap akan memeriksa Hambali. "Lha wong Hambali dulunya kita cari, ya perlunya tentu kita periksa," lanjut Susno.

Dia juga membantah ada dua perwira polisi dari satuan Detasemen Khusus 88 Antiteror, yakni Wakil Densus 88, Komisaris Besar Syafei dan Komisaris Besar Tito Karnavian menuju Amerika Serikat untuk memeriksa Hambali.

"Hambali masih ada di Guantanamo, itu jauh. Kami belum mendapat undangan. Kalau ke Amerika tanpa undangan namanya jalan-jalan," tambah Susno. Namun, mantan kepala kepolisian Jawa Barat itu tak memastikan bahwa memeriksa Hambali berarti membawanya kembali ke Indonesia. "Kalau memeriksa bisa dimana saja," tambah dia.

Bantahan bahwa polisi telah memeriksa Hambali juga datang dari Kepala Polisi, Jenderal Bambang Hendarso Danuri. "Belum-belum," kata Bambang Hendarso, pendek.

Hambali ditangkap di Thailand dengan sangkaan sebagai salah satu pimpinan Al Qaeda. Hambali juga diketahui sebagai pimpinan Jamaah Islamiah.

Penutupan penjara Guantanamo disahkan Obama pada Kamis 22 Januari 2009. Selain menutup penjara, instruksi presiden juga akan menghentikan latihan militer menghadapi tersangka teroris yang dilakukan di sana. Penutupan Guantanamo memunculkan spekulasi Hambali akan kembali ke Indonesia untuk menghadapi proses hukum.