Maret, Penyerapan Anggaran Belum Maksimal

Sumber :

VIVAnews - Departemen Keuangan mencatat penyerapan anggaran sampai 6 Maret 2009, belum mencapai 20 persen anggaran. Beberapa sektor seperti belanja modal dan belanja barang penyerapan hanya 5 persen.

Demikian dikatakan oleh Dirjen Perbendaharaan Negara, Herry Purnomo ketika ditemui di Departemen Keuangan, Selasa, 16 Maret 2009.

Herry mengatakan, penyerapan anggaran belanja modal baru mencapai 5 persen dari total alokasi Rp 93,8 triliun. Untuk anggaran belanja barang pada periode yang sama juga baru 5 persen dari alokasi Rp 77,6 triliun.

"Akumulasi penyerapan Januari sampai Februari ini tidak banyak berubah dibandingkan tahun sebelumnya," kata Herry. Perbedaan juga tidak terlihat dibanding dengan kondisi penyerapan dua atau tiga tahun belakangan.

"Secara nominal memang lebih besar, karena pagunya lebih besar," katanya. Namun, jika dilihat persentase besarnya tidak jauh berbeda.

Penyerapan terbesar untuk anggaran rutin yakni gaji pegawai sebesar 16 persen dari alokasi Rp 143,5 triliun. Pengeluaran rutin lain adalah pembayaran beban utang sebesar 16 persen dari anggaran Rp 101,6 triliun, subsidi energi sudah dibelanjakan 7 persen dari total alokasi Rp 103,5 triliun dan untuk subsidi nonenergi belum terpakai sama sekali dari pagi Rp 63,1 triliun.

"Siklus ini alami karena dua sampai tiga tahun lalu, penyerapannya tidak mencapai 20 persen," ujarnya.

Untuk penerimaan perpajakan, kata Herry baru terealisasi 12,5 persen dari target Rp 725,8 triliun. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terealisasi 15 persen dari target Rp 258,9 triliun.

Transfer kedaerah sudah dilakukan 15 dari alokasi Rp320,6 triliun, Dana Alokasi Umum (DAU) sudah ditransfer 25 persen dari alokasi Rp186,4 triliun, Dana Alokasi Khusus (DAK) 6 persen dari Rp 24,8 triliun, dan untuk setoran Dana Bagi Hasil (DBH) baru 1 persen dari alokasi Rp 85,7 triliun.

Dari pos pembiayaan, kata Herry, penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sudah 96 persen dari target Rp 54,6 triliun. Anggaran juga telah dikeluarkan untuk pendanaan proyek, sebesar 12 prsen dari alokasi Rp 25,7 triliun.