Swap RI-China Kurangi Tekanan Rupiah

Sumber :

VIVAnews - Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) antara Indonesia dan China senilai  100 miliar renmimbi atau setara Rp 175  triliun diyakini bisa mengurangi tekanan kebutuhan valas.

Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu, dengan BCSA ini diharapkan tingkat kesetabilan perekonomian dalam negeri bisa lebih dijaga.

"Biasanya ketika akan ada transaksi ekspor-impor, pelaku usaha membeli dolar AS dulu baru ditukar ke Yuan, jadi mereka masuk pasar dulu," ujarnya di Jakarta, Senin 23 Maret 2009. Dengan kerjasama ini, lanjutnya, tekanan rupiah terhadap dolar bisa dikurangi.
 
Anggito mengatakankerjasama BCSA ini di luar kesepakatan Chiang Mai Inisiative. "Ini murni bilateral, kerjasama antara Indonesia dan China," ujarnya.

Sementara itu, Ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan mengatakan  kerjasama ini bisa dipakai untuk menambah cadangan devisa Indonesia. "Itu bisa untuk financing budget, pemerintah juga sebelumnya ada stan by loan, ini semakin memperkuat," ujarnya.

Akan tetapi menurut Anton, penambahan ini bukan menjadi faktor penyebab menguatnya rupiah. "Rupiah sekarang menguat, karena dolar memang sedang melemah terhadap mata uang asing," ujarnya.