NCR Perluas Pasar Layanannya

Sumber :

VIVAnews - NCR Indonesia sampai saat ini masih memimpin pasar penyedia mesin ATM di tanah air. Meskipun belum ada riset yang memaparkan market size mesin ATM di Indonesia pada 2008, NCR yakin pangsa pasarnya masih berkisar 43%. 

Di tahun sebelumnya, yakni 2007, menurut reset RBR, NCR menguasai sekitar 43 persen pangsa pasar dari total market size 19 ribu mesin ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun kompetitor NCR di industri ini mencapai 4-5 perusahaan.

“Kami belum menemukan data pasar mesin ATM dari lembaga penelitian manapun untuk tahun 2008,” kata Yansen Chendra, Manager NCR Indonesia. “Kami pikir, kami masih memimpin pasar. Adapun pertumbuhan pasar mesin ATM tetap ada, tetapi tidak jauh dari 43 persen,” ucapnya. 

Demi mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar, kata Yansen, NCR berencana memperluas segmen pasarnya ke industri layanan publik lainnya selain bank. Adapun industri yang mereka bidik antara lain adalah finansial, perusahaan penerbangan, rumah sakit, hotel, gaming industry, dan pemerintahan. 

“Untuk menjangkau industri lain, tidak ke semua industri tersebut kami tawarkan mesin ATM,” kata Yansen. “Pada mereka kami menawarkan solusi multi channel self service. Misalnya check in hotel dengan e-banking atau memesan tiket dengan m-banking,” ucapnya. 

Yansen menyebutkan, secara global, NCR sudah menjangkau Industri tersebut. Tetapi di Indonesia, hal itu perlu dianalisa terlebih dahulu potensi pasarnya terlebih dahulu. “Kami sedang melakukan analisa atau menjajaki potensi pasarnya. Para pemain lain di industri inipun saya pikir akan memperhitungkan dulu potensi bisnisnya,” ucap Yansen.

Di Indonesia, sementara ini NCR baru menjangkau industri perbankan. Jumlah kliennya mencapai sekitar 80% dari total bank yang ada di Indonesia. Adapun klien NCR yang terbesar antara lain adalah BCA dan BII. 

Terkait krisis global, NCR tidak muluk-muluk mematok target penjualannya. “Daya serap pasar saya pikir relatif stabil. Untuk mengharapkan pertumbuhan yang signifikan, saya kira itu tidak realistis,” kata Yansen. “Setiap tahun, menjual 5 ribu mesin ATM saja sudah bagus,” ucapnya.