Sejumlah WNI di Australia Gagal Jadi Pemilih

Sumber :

VIVAnews - Beberapa warga Indonesia di Canberra, Australia, gagal mencontreng. Pasalnya, mereka tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra.

"Mereka sudah menunjukkan paspor dan identitas lain, tetapi kami harus mengikuti ketentuan, sehingga mereka tidak bisa ikut memilih," ungkap Koordinator Fungsi Penerangan merangkap anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri KBRI Canberra, Raudin Anwar, saat dihubungi VIVAnews, Kamis 9 April 2009.

Sekitar lima warga Indonesia tersebut, menurut Raudin, datang ke Australia setelah KBRI Canberra menetapkan dan mengirimkan DPT untuk wilayah kerja mereka, yaitu Canberra dan Vanuatu. "Masalahnya, di Indonesia saja mereka tidak terdaftar menjadi pemilih, apalagi di luar negeri," tandas Raudin.

Satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di KBRI Canberra dibuka dari pukul sembilan waktu setempat hingga pukul enam sore dengan diawali pemberian suara oleh Duta Besar Indonesia untuk Australia, diikuti istri Duta Besar.

"Lonjakan pemilih mungkin akan terjadi sekitar pukul lima sore saat orang-orang pulang kerja," kata Raudin. Ketentuan membuka TPS di luar negeri berbeda dengan di Indonesia karena di luar negeri, hari ini bukan hari libur, sehingga harus disesuaikan dengan kondisi setempat.

DPT di Canberra dan Vanuatu tercatat 467 orang, baik langsung memberikan suara di TPS, maupun dikirim melalui pos. Tiga warga Indonesia yang tinggal di Vanuatu akan mengirimkan kartu suara melalui pos. Raudin mengatakan penghitungan kartu suara yang dikirim lewat pos akan dilakukan pada 16 April.

"Sebenarnya kartu suara paling lambat kami terima tanggal enam atau delapan kemarin, tetapi karena akan dihitung pada tanggal 16, jadi kami beri toleransi hingga 16 April," kata Raudin.

Dari 45 orang yang meminta untuk dikirimi kartu suara kosong, 30 di antaranya sudah diterima KBRI. Jumlah warga Indonesia di wilayah kerja KBRI Canberra adalah lebih dari lima ratus orang yang sebagian besar mahasiswa.

Sementara itu, suasana pemilihan di Canberra, menurut Raudin, berlangsung ramai dan lancar. Seperti di KBRI Tokyo, Jepang, masyarakat Indonesia juga membawa makanan khas Indonesia seperti bakso- yang paling laris, nasi goreng dan minuman teh kotak.