ADB Serukan Paradigma Baru Ekonomi Asia

Sumber :

VIVAnews - Bank Pembangunan Asia menyerukan paradigma baru pembangunan ekonomi bagi kawasan Asia dan Pasifik di tengah hantaman krisis ekonomi global.

Saat menyampaikan pidato pembukaan sidang tahunan ke-42 ADB di Nusa Dua, Bali, Presiden ADB Haruhiko Kuroda mengungkapkan pentingnya kawasan ini menyeimbangkan kembali pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan.

Berdasarkan perkiraan ADB saat ini, sekitar 60 juta penduduk akan tetap terjebak dalam kemiskinan tahun ini dan jumlah ini akan bertambah menjadi 100 juta orang pada 2010.

"Ini merupakan satu kemunduran yang mengkhawatirkan bagi visi kami berupa kawasan Asia dan bebas dari kemiskinan," ujar Kuroda di The Westin Resort pada Senin, 4 Mei 2009.

Sidang ADB sepakat menaikkan modal 200 persen menjadi US$ 165 miliar. Kenaikan ini untuk memberikan tanggapan cepat dan proaktif atas kebutuhan negara-negara berkembang anggota ADB.

Untuk menghadapi krisis, ADB juga telah memberikan bantuan dana tambahan sebesar US$ 10 miliar.

"Dengan upaya keras di tingkat nasional dan regional, negara-negara di kawasan Asia akan kembali tumbuh sebesar 6 persen pada 2010," katanya. "Karena itu, dia menekankan saat ini bukan saat untuk bersedih."

Dia menekankan kawasan Asia akan terus tumbuh dan tetap menjadi pelopor bagi kekuatan ekonomi, serta memberikan sumbangan besar bagi pertumbuhan ekonomi global dan pengurangan kemiskinan.

Meski begitu, Kuroda menekankan Asia perlu menyeimbangkan kembali pertumbuhan dengan lebih menekankan pada permintaan dan konsumsi dalam negeri. "Asia bisa memimpin dalam melewati jalan pembangunan yang baru dan menguntungkan bagi dunia."