China Bantah Diskriminasi Warga Meksiko

Sumber :

VIVAnews - China membantah telah mendiskriminasi pendatang asal Meksiko dengan mengkarantina mereka setibanya di Tiongkok. Menurut China, Senin 4 Mei 2009, para petugas kesehatan hanya menjalankan prosedur pencegahan penularan Influenza A (H1N1) alias flu babi, yang memang mewabah di Meksiko.

Namun, pemerintah Meksiko rupanya terlanjur geram dengan langkah China mengkarantina lebih dari 70 turis Meksiko, meski mereka tampaknya tidak berisiko terjangkit virus. Itulah sebabnya Meksiko kini mengirim pesawat khusus ke China untuk memulangkan warga mereka.

Tak hanya itu, pemerintah Negeri Sombrero itu juga menyarankan warga untuk sementara waktu tidak perlu ke China untuk menghindari diskriminasi.

Duta Besar Meksiko untuk China, Jorge Guajardo, kemarin mengatakan ada suami-istri Meksiko dan tiga anak mereka yang masih kecil dibawa ke rumah sakit dari hotel tempat mereka menginap. Tidak satupun dari mereka menunjukkan gejala influenza dan mereka tidak melakukan kontak dengan tempat atau orang yang terinfeksi virus.

Presiden Meksiko, Felipe Calderon, risau karena beberapa negara bersikap diskriminatif karena salah informasi. Pemerintah Meksiko akan menyewa pesawat Aeromexico untuk membawa pulang warga Meksiko yang ingin meninggalkan China.

Namun, Kementrian Luar Negeri China mengatakan, bukan hanya warga Meksiko yang diisolasi. China juga berharap agar Meksiko merespon masalah ini dengan tenang dan objektif. "Tindakan relevan ini tidak hanya diterapkan untuk warga Meksiko, dan bukan diskriminasi. Ini murni karantina dan pengawasan demi kesehatan," kata kementrian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar masing-masing negara fokus dalam upaya mengontrol penyebaran virus. Negara anggota membuat kebijakan masing-masing seperti karantina.

Pemerintah China juga mengejar dan mengkarantina penumpang lain yang berada satu pesawat dengan seorang wisatawan Meksiko yang kemudian didiagnosa mengidap influenza A atau flu babi di Hong Kong. Para penumpang yang dikarantina itu tidak menunjukkan gejala flu. (AP)