Indeks Rawan Aksi Ambil Untung

Sumber :

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan  (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Kamis, 6 Nopember 2008, diperkirakan kembali diikuti aksi ambil untung (profit taking) investor.

Berkurangnya sentimen positif yang dinanti pasar, seperti pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dan penguatan indeks empat hari terakhir memicu terjadinya profit taking.

“Indeks akan bergerak di kisaran 1.313-1.379," kata analis PT Reliance Securities Andrew Sihar kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 5 Nopember 2008.

Pada transaksi Rabu, indeks ditutup melemah tipis 3,51 poin (0,26 persen) ke level 1.366,28 dari perdagangan Selasa, 4 Nopember 2008, yang menguat tipis 1,26 persen atau 17,06 poin ke posisi 1.369,78.

Di bursa regional, indeks Hang Seng menguat 455,82 poin (3,17 persen) ke posisi 14.840,16, Nikkei 225 terangkat 406,64 poin atau 4,46 persen ke level 9.521,24, dan Straits Times naik 35,17 poin (1,92 persen) menjadi 1.864,86.

Sedangkan pada perdagangan Rabu sore waktu New York atau Kamis pagi WIB, bursa Wall Street ditutup negatif. Indeks Dow Jones ditutup melemah 486,01 poin atau 5,05 persen di level 9.139,27, Standard and Poor 500 turun 52,98 poin (5,27 persen) ke posisi 952,77, dan Nasdag Composite Index ditutup menurun 98,48 poin atau 5,53 persen menjadi 1.681,64.

Menurut Andrew, hasil pemilu AS yang sudah diketahui yaitu kemenangan Barack Obama dirasa tidak lagi menjadi sentimen positif yang dinanti pelaku pasar dunia. Bahkan, laporan indeks non manufakturing AS yang diperkirakan di bawah 50 poin akan membawa indeks saham turun.

Dia menambahkan, penguatan indeks beberapa hari terakhir yang terdorong sentimen positif keluarnya laporan keuangan sejumlah emiten yang sesuai ekspektasi pasar diprediksi masih memicu terjadinya aksi ambil untung investor. "Namun, tekanan indeks akan tertahan karena adanya sentimen positif pengumuman suku bunga acuan perbankan (BI rate) yang diperkirakan turun," jelas Andrew.

Analis PT BNI Securities Muhammad Alfatih juga berpendapat, setelah aksi pelepasan saham akibat berlalunya sentimen positif (sell on news) pada transaksi kemarin, koreksi indeks diperkirakan berlanjut hari ini. “Indeks masih berpotensi terkoreksi," ujarnya.

Dia mengatakan, indeks Kamis akan bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.350/1.337 dan batas atas (resistance) pada level 1.430-1.470.

Menurut Alfatih, indeks akan terkoreksi dulu dalam jangka pendek sambil mencermati sejumlah faktor seperti penetapan suku bunga BI rate, penyampaian beberapa laporan keuangan emiten, kondisi regional, dan harga komoditas. "Jadi, koreksi itu berlanjut atau malah berbalik menguat kembali, tergantung faktor-faktor tersebut,” jelas dia.

Rekomendasi Saham
Andrew Sihar dan Alfatih menyarankan sebaiknya para pelaku pasar jangka pendek mencermati (wait and see) sentimen yang terjadi, seperti pengumuman BI rate, pergerakan bursa global maupun regional, harga komoditas, dan laporan keuangan sejumlah emiten sebelum mengambil posisi di pasar modal.