Turis Nakal Jilati Tuna, Pasar Sempat Ditutup

Sumber :

VIVAnews - Kewalahan akibat turis yang makin membanjir dan seringkali bertingkah aneh, para pedagang ikan di Tokyo melarang semua pengunjung menyaksikan pelelangan di pasar ikan laut paling besar sedunia ini, Tsukiji. Tsukiji adalah salah satu tempat tujuan wisata paling menarik bagi turis yang berkunjung ke Tokyo.

Larangan ini diterapkan selama musim ramai belanja Tahun Baru lalu, dan sempat menjadi berita utama di beberapa media, sebelum dicabut pekan lalu. Sekarang para turis telah kembali, tapi perdebatan masih terus berlangsung, dengan pertanyaan,"Bisakah para turis dipercaya berada dekat dengan ikan tuna?

“Kami mengerti pemandangan ratusan ikan tuna beku terlihat unik dan menarik bagi turis asing,” kata Yoshiaki Takagi, Deputi Direktur pasar Tsukiji."Tapi mereka juga harus mengerti bahwa pasar Tsukiji adala tempat professional bukan taman hiburan,”lanjutnya.

Salah satu kasus yang mencuat belakangan adalah ulah seorang turis Inggris yang agak mabuk, tertangkap kamera kru TV Jepang, sedang menjilat kepala ikan tuna beku dan menepuk insangnya. Dua orang lainnya, juga terekam video, berkeliling dengan troli yang biasa digunakan pembeli grosir, hingga petugas pasar yang berang mengusir mereka.

“Tuna adalah ikan yang sangat mahal. Seekor tuna dengan mudah bisa bernilai hingga lebih dari satu juta yen (Rp.121 juta). Tapi beberapa turis menyentuhnya dan bahkan mencoba memeluk ikan-ikan itu,” kata Takagi.

Karena kesal, pasar pun memutuskan untuk menerapkan larangan berkunjung. Jadi ketika 5 Januari 2009 lalu harga tuna bluefin mencapai angka 9,63 juta yen (Rp.1,1 miliar), harga tertinggi dalam satu dekade terakhir, tak ada turis yang menyaksikannya. Peraturan ini dicabut 19 Januari, meskipun para pedagang iklan menggerutu.

Pasar lelang ikan ini telah berdiri sejak abad ke-16, ketika pemerintahan militer yang baru saja memindahkan ibukota Jepang ke Tokyo, menginginkan kepastian mereka mendapatkan pasokan ikan secara tetap.

Saat ini, Jepang adalah konsumen terbesar makanan laut. Pasar Tsukiji menangani 480 jenis ikan laut, menarik 40 ribu pembeli dan pedagang setiap harinya.

Nilai perdagangan ikan laut ini sekitar US$20 juta per hari rata-rata, dan menjadikan pasar ini jantung dari sistem distribusi ikan laut nasional dan pasar grosir ikan terbesar di dunia.

Pasar ini menarik bagi turis asing karena macam-macam warna ikan yang dilelang para pedagang iklan bersepatu boot karet dan topi bisbol. Para peserta lelang bertransaksi dengan sinyal tangan rahasia, serta ragam ikan yang tersedia setiap harinya.

Hampir 90 persen turis pengunjung lelang tuna ini bukan warga Jepang, kata Takagi. Jumlah yang sama banyaknya dalam antrian dengan kerumuman pembeli di Tsukiji pada pagi baru-baru ini.

“Di Belanda, kami memiliki pasar bunga, pasar keju, tapi tak ada yang seperti pasar Tsukiji ini, “ kata Jan Groeneweg, 55 tahun, seorang analis bank dari Belanda yang datang sebelum matahari terbit untuk menyaksikan penjualan ikan tuna. “Ini atraksi paling menarik di Tokyo, anda harus berkunjung kesini,” katanya.(AP)