Lintasarta Gelar Disaster Recovery Center

Sumber :

VIVAnews - Mendukung IT business continuity plan atau ITBCT berdasarkan peraturan Bank Indonesia atau PBI Nomor 9/15/PBI/2007 tanggal 30 november 2007 tentang penerapan manajemen risiko dalam penggunaan teknologi informasi oleh bank umum, Lintasarta hari ini menawarkan solusi data center khususnya untuk industri perbankan yakni berkaitan dengan ITBCT.

Lintasarta menawarkan disaster recovery center (DRC) untuk mendukung industri perbankan sebagai solusi pelindung kontinuitas bisnis. Bila terjadi suatu bencana yang menyebabkan sistem dan infrastruktur utama data center terganggu, secara otomatis sistem akan beralih ke DRC site. Dengan demikian seluruh aplikasi perbankan tetap berjalan.

Lintasarta mengklaim DRC-nya telah memenuhi standar internasional dan sesuai dengan ketentuan PBI di atas karena didukung oleh jaringan yang reliable dan tenaga profesional.

“Kami hanya menyediakan infrastruktur seperti rumah kost yang disewakan, sementara database dan aplikasi dikelola oleh pelanggan,” kata M. Ma'ruf, General Manager Marketing Lintasarta. 

Ma’ruf menyebutkan, biasanya, setiap bank memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Misalnya salah satu bank memiliki 2 DRC yang keduanya secara operasional aktif bersamaan. Ada juga yang memiliki 1 dari 2 DRC-nya yang beroperasi dalam satu waktu. Contoh lain, ada salah satu bank yang hanya memiliki server, sementara yang lainnya hanya storage.

“Setiap bank mempunya kapasitas kebutuhan yang berbeda-beda. Jadi, range harga sewa yang ditawarkan Lintasarta bervariatif sehingga kami tidak bisa memaparkan berapa kira-kira alokasi anggaran yang dibutuhkan bank untuk menyewa jaringan kami,” ucapnya.

Sementara itu, Gideon S Barus, General Manager perencanaan dan pengembangan bisnis dan jasa Lintasarta mengatakan, industri bank menghemat lebih dari 50% CAPEX, dengan outsourcing data center seperti ini.

“Dengan melakukan outsource data center, bank tidak perlu mengeluarkan dana investasi yang besar, sehingga mereka bisa fokus ke core business-nya saja,” kata Gideon. “Karena bila mana tidak, mereka akan membutuhkan tenaga ahli listrik, aplikasi, server, network hanya untuk data center saja. Untuk itu kami memposisikan diri sebagai third party partner yang menyediakan outsource DRC,” ucapnya.

Sayangnya Gideon tidak memaparkan berapa alokasi anggaran yang harus dikeluarkan oleh bank untuk memakai jasa outsource tersebut.

Lebih lanjut Gideon menyatakan, investasi Lintasarta untuk membangun DRC sangat besar karena meliputi penyediaan power yang besar meliputi 2 UPS, 2 genset, dan 2 baterai. “Dengan penyediaan 2 unit pada tiap-tiap layer, maka keamanan data kami lebih terjamin dibandingkan dengan data center lainnya,” kata Gideon.

Saat ini Lintasarta memiliki 3 lokasi data center yakni di TB Simatupang, Jakarta, di Bandung, dan di Jatiluhur. “Nantinya kita akan ekspansi ke Indonesia timur. Sementara ini kami membuka data center berdasarkan tingkat permintaan,” kata Gideon. “Kami hanya membangun data center di tempat yang tingkat permintaannya tinggi,” ucapnya. 

Di TB Simatupang, memiliki data center 3 lantai, yang masing-masing lantai memiliki luas 250 meter persegi. Dari kapasitas tersebut, 500 meter persegi di antaranya sudah penuh. Di Bandung, data center Lintasarta baru terisi satu lantai dengan kapasitas per lantai 200 meter persegi. Sementara di Jatiluhur masih dalam taha pembangunan.

“Kalau di TB Simatupang, sisa 250 meter persegi itu hanya cukup untuk menambah klien 1-2 bank saja,” kata Gideon.

Di samping bank, Lintasarta juga membuka kesempatan pada industri lain seperti multifinance dan perusahaan lainnya yang ada kaitan dengan penyimpanan data nasabah. Hanya saja, sektor perbankan yang dijadikan tolok ukurnya. “Kalau industri perbankan saja sudah memakai jasa kami, berarti kredibilitas DRC lintas arta cukup terjamin,” kata Ma'ruf.

Selain DRC, Lintasarta juga memiliki layanan data center lainnya yakni internet data center (co-location dan hosting) dan facility management. Saat ini total klien data center Lintasarta berjumlah sekitar 40-an. Adapun dari jumlah klien tersebut, 3 klien bank sudah menggunakan jasa DRC Lintasarta.

Lintasarta optimis tren outsourcing data center terutama untuk DRC akan meningkat pesat. Hal tersebut menurut Gideon dilatar belakangi oleh dampak krisis finansial global. “Adanya krisis finansial global mendorong bank-bank di Indonesia untuk memotong anggaran belanja dan investasi IT-nya,” ucapnya. “Kebanyakan bank diprediksi akan menempuh jalur outsourcing seperti salah satunya menggunakan solusi data center seperti yang ditawarkan lintas arta hari ini”.