Robert Mugabe Lantik Musuh Bebuyutannya

VIVAnews - Seteru kuat Presiden Zimbabwe, Morgan Tsvangirai, dilantik sebagai perdana menteri negara Afrika itu, Rabu 11 Februari 2009. Pemimpin partai oposisi ini menjadi harapan rakyat Zimbabwe untuk mengeluarkan mereka dari krisis politik dan ekonomi yang telah mencengkeram mereka selama berbulan-bulan.

Zimbabwe kini berada di bawah pemerintahan persatuan sebagai hasil kesepakatan pembagian kekuasaan yang tercapai September lalu antara Tsvangirai- pemimpin partai oposisi, Movement for Democratic Change (MDC), dan Presiden Robert Mugabe. Selama berbulan-bulan mereka berselisih mengenai hasil pemilihan umum awal tahun lalu.

Seperti dikutip dari stasiun televisi CNN, Rabu 11 Februari 2009, rakyat Zimbabwe turut merayakan upacara pelantikan Tsvangirai. Walau petugas kepolisian banyak dikerahkan untuk menjaga kemanan, suasana sangat terkendali. Bahkan, satu kelompok anti huru hara di salah satu kota hanya duduk di truk dan bernyanyi-nyanyi.

Surat kabar edisi Rabu juga laris manis berkat tajuk utama yang memberitakan janji-janji pemerintah persatuan yang membangkitkan harapan rakyat.

Warga Zimbabwe, dan bahkan orang asing, berharap pemerintahan baru itu akan menyelamatkan negara di wilayah selatan benua Afrika ini dari krisis ekonomi dan kemanusiaan. Kedua krisis yang sedang melanda Zimbabwe adalah krisis terburuk sejak negara yang pernah menjadi negara kaya ini mendapat kemerdekaan dari Inggris Raya, 1980 silam.

Negara berpenduduk sekitar 13 juta itu juga dilanda wabah kolera. Sejak Agustus 2008, kolera telah memakan empat ribu korban dan menginfeksi 65 ribu orang. Kondisi diperparah dengan minimnya air bersih. Limbah juga mencemari sebagian besar perairan di Zimbabwe.

Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan lebih dari lima juta warga Zimbabwe membutuhkan makanan. Zimbabwe juga mengalami kekurangan bahan-bahan pokok, termasuk bahan bakar dan listrik.

Belum lagi inflasi yang mencapai tingkat terburuk di dunia, dengan 231 juta persen pada Juli lalu. Bahkan, nilai tukar dolar Zimbabwe dengan mata uang dolar Amerika Serikat (US$) sudah tak realistis, US$1 sama dengan 20 triliun dolar Zimbabwe.