Dua Pejabat Pelabuhan Terancam Dicopot

Sumber :

VIVAnews - Dua Administratur Pelabuhan yang terkait dengan peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Teratai Prima, diperiksa Departemen Perhubungan. Administratur Pelabuhan Samarinda, Sudiyono dan Administratur Pare-Pare, Nurwahidah menjalani investigasi di Jakarta.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Laksamana Sunaryo mengatakan investigasi yang dilakukan bersifat internal, terkait profesi dan kompetensi. "Ini diluar penyelidikan KNKT, Polri, dan SAR," kata Sunaryo di  Kantor Departemen Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat 23 Januari 2009.

Sunaryo memastikan Departemen Perhubungan tak mencari penyebab kecelakaan. Sebab, "yang mencari penyebab bukan departemen tapi KNKT," kata dia.

Selama pemeriksaan, status kedua terperiksa untuk sementara dinonaktifkan. Sudah ada pejabat yang ditunjuk untuk menggantikan keduanya. Jika terbukti tidak melaksanakan tugas secara semestinya, kedua Adpel tersebut terancam dicopot. "Akan direkomendasikan pada Menteri Perhubungan, untuk dinonaktifkan," kata Sunaryo.

Penyelidikan, tambah Sunaryo, akan dilakukan Direktorat Kapal dan Kelautan dan Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai. Sunaryo berjanji, Departemen Perhubungan akan terbuka. "Tidak perlu ditutup-tutupi. Kalau ada yang bersalah akan diberi sanksi," tambah dia.

Kapal Motor (KM) Teratai Prima terbalik pada Minggu 11 Januari 2009 sekitar jam 04.00 dinihari di sekitar Perairan Baturoro, 50 kilometer dari perairan Majene. Kapal tersebut tenggelam, setelah sebelumnya dilaporkan dihantam angin taifun.  Lebih dari 200 orang penumpang diduga karam bersama kapal tersebut.