"Kok Baru Sekarang, BBM Saja Turun Tiga Kali"

Sumber :

VIVAnews - Penetapan penurunan tarif angkutan sebesar Rp 500 yang disetujui DPRD dan Gubernur DKI Jakarta ditanggapi beragam para sopir angkutan.

Syarif, 46 tahun, sopir Metromini 69 jurusan Ciledug-Blok M tidak setuju dengan adanya rencana penurunan tarif tersebut. "Selama ini saja penumpang juga tidak selalu membayar sesuai tarif yang berlaku," katanya.

Selama ini para penumpang cuma membayar Rp 1.500 atau Rp 2.000. "Ya kalau diturunkan lagi, bisa kurang setoran saya," ungkap pria yang sudah 14 tahun menjalani profesinya.

Dia mengatakan, penurunan tarif jelas memberatkan karena tidak dibarengi dengan adanya penurunan setoran. Selama ini dia menyetor Rp 380 ribu. "Kalau diturunkan, setoran juga sama, kita bisa rugi," tegasnya.

Hal berbeda diungkapkan Khairul Azwar, 45 tahun, sopir Metromini 610 jurusan Blok M - Pondok Labu. Dia setuju dengan adanya penurunan tarif tersebut. "Kalau harus turun, ya saya tidak keberatan," tegasnya.

Keinginan untuk dipercepatnya penurunan tarif angkutan juga disuarakan masyarakat yang sehari-hari menggunakan jasa angkutan umum.

Iin Susilowati, 29 tahun, karyawati swasta berharap agar tarif angkutan segera diturunkan. "BBM sudah turun, otomatis tarif harus turun," ungkap warga Bekasi itu.  

Senada dengannya, Tari, 27 tahun, mendesak agar tarif angkutan segera turun. "Kalau tidak turun, berarti pemerintah kurang peduli," katanya.

"Meskipun hanya Rp 500, bagi kita itu sangat berarti. BBM saja sudah turun tiga kali, masa tarif angkutan masih saja tinggi," tandasnya.