Setelah Badai Perselingkuhan Reda

Sumber :

VIVAnews - Sakit hati, kecewa, malu, dan marah. Itulah yang dirasakan Hillary waktu suaminya mengakui perselingkuhan dengan pegawai magang di Gedung Putih, Monica Lewinsky sekitar sepuluh tahun lalu. Terlepas dari dia seorang yang cerdas dan mandiri, wanita mana yang tak terluka dan terhina bila sang suami mengkhianati dan membagi cintanya pada wanita lain?

Selepas kejadian itu, Nyonya Clinton ini hanya bersedia mencurahkan perasaannya lewat memoarnya, yang berjudul Living Story. Tapi, kira-kira baru dua tahun belakangan, Hillary mau memberikan komentar langsung  tentang badai yang melanda perkawinannya.

Mengapa Hillary dengan mudah bisa memaafkan Bill Clinton setelah sang suami ketahuan berselingkuh dengan sejumlah wanita? Dalam memoarnya, secara terus terang Hillary mengakui bahwa sebelumnya ia memang tidak percaya bahwa skandal seks Bill dengan Monica benar-benar terjadi (begitu juga berita tentang skandal-skandal suaminya dengan wanita-wanita lain, seperti Paula Jones, Gennifer Flowers, Dolly Kyle Browning). Ia semula menganggap bahwa sensasi-sensasi itu sengaja dilempar oleh kubu oposan untuk menjatuhkan suaminya.

“Saya merasa sudah mengenalnya luar-dalam. Kadang-kadang Bill memang suka bersikap ‘terlalu ramah’ pada orang lain, termasuk pada kaum wanita. Tapi, saya begitu percaya pada Bill. Saya tak percaya bahwa dia tega membohongiku. Tapi, sekali itu ternyata saya keliru,” tulis Hillary.

Hillary mengakui bahwa hingga tiga bulan sesudahnya, ia dan suami tidur di kamar yang berbeda. Mereka juga tak saling bicara, kecuali dalam pertemuan-pertemuan resmi, sekadar untuk basa-basi.

Lantas, bagaimana Bill dan Hillary memperbaiki hubungan suami-istri mereka? Hillary mengakui bahwa hal itu tidaklah mudah. Selama beberapa tahun mereka rutin menjalani konsultasi, baik ke konsultan perkawinan maupun ke para pendeta.

“Terus terang, sangat sulit membangun kembali kepercayaan yang sudah telanjur dikhianati. Tapi, kami menyadari bahwa keutuhan keluarga sangatlah berarti bagi kami berdua. Pada dasarnya kami berdua masih saling sangat mencintai dan saling membutuhkan. Kami juga tak ingin Chelsea harus menjadi korban.  Saya bersyukur bahwa pada akhirnya bisa melewati semua cobaan berat itu,” katanya mantap.