"Bahasa Jepang Saya Kacau"

Sumber :

VIVAnews - Gubernur Bank Indonesia Boediono rupanya ingin membalas gurauan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri saat jumpa pers tentang bantuan pinjaman Jepang bagi Indonesia di Jakarta, Senin, 23 Februari 2009.

Peristiwa ini berawal dari penggunaan bahasa dalam konferensi pers di Graha Sawala di Lapangan Banteng, Jakarta. Sesungguhnya, terdapat tiga agenda jumpa pers, yaitu penerbitan sukuks ritel, stimulus APBN 2009 dan hasil-hasil pertemuan ASEAN+3.

Ketika agenda terakhir disampaikan, tiba-tiba Gubernur BI Boediono dan Dubes
Jepang masuk Graha Sawala.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati langsung berbicara menggunakan Bahasa Inggris dalam menyampaikan hasil pertemuan ASEAN+3 di Puket -Thailand Sabtu lalu.

"Untuk menghormati tamu saya, saya memakai bahasa Inggris," kata Sri Mulyani.

Namun saat Dubes Jepang giliran berbicara, ia ternyata mengawali pernyataannya dengan Bahasa Indonesia. "Saya akan berbicara dalam bahasa Jepang, karena bahasa Indonesia saya kacau," katanya dalam bahasa Indonesia.

Mendengar Dubes Jepang pandai mengucapkan kata-kata dengan bahasa Indonesia. Seluruh orang yang ada di ruangan, termasuk Menkeu dan wartawan tertawa dan bertepuk tangan karena bisa mengucapkan kalimat dalam bahasa Indonesia.

Namun ketika giliran Boediono menjawab pertanyaan, Guru besar ekonomi Universitas Gadjah Mada itu juga menyampaikan hal serupa, sama dengan Dubes Jepang.

Berbeda dengan Sri Mulyani, ia lebih memilih menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam konferensi pers.

"Seperti halnya Yang Mulia Duta Besar Jepang, saya akan berbicara dengan Bahasa Indonesia, karena Bahasa Jepang saya kacau," ujarnya sambil tersenyum.

Kontan saja, kata-kata Boediono disambut gemuruh seisi ruangan karena semua yang ada di situ langsun tertawa. Butuh beberapa menit untuk menenangkan suasana, dan acara konferensi pers dilanjutkan kembali.